Palai bada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
Hidangan ini awalnya merupakan hidangan tradisional masyarakat [[Painan]], [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pesisir Selatan]] dan merupakan hidangan populer yang sederhana di kalangan masyarakat setempat.<ref name = Covesia /> Saat ini palai bada banyak ditemukan di beberapa daerah di Sumatera Barat, utamanya daerah pesisir atau pantai. Di [[Kota Padang|Padang]], palai bada dijual bersama olahan palai atau pepes lainnya serta olahan dari sagu khas yang disebut lompong sagu. Tidak hanya di pesisir, palai bada juga dijual di wilayah perairan air tawar salah satunya di wilayah sekitar [[Danau Maninjau]] yang juga memiliki hidangan serupa dengan nama [[palai rinuak]].<ref>[http://www.sumbarsatu.com/berita/16327-rinuak-menghilang-kini-bada-yang-dipalai Sumbar Satu: Rinuak Menghilang kini Bada yang Dipalai]. 9 Agustus 2017. Diakses 18 Februari 2019.</ref>
 
Karena keunikan dari bentuk dan rasanya, seorang pencipta lagu asal Sumatera Barat yaitu M. Gaus menuangkan inspirasinya mengenai hidangan palai bada ke dalam lagu dengan judul yang sama dan sudah dinyanyikan oleh beberapa penyanyi terkenal [[Minangkabau]]. [[Elly Kasim]] menjadi yang pertama mempopulerkan lagu ini,<ref>[http://www.news.ranahweb.com/news.php?id_news=623view%20:Palai%20Bada,%20Nikmatnya%20Lebih%20dari%20Sekedar%20Lagu#.XGo-h05FZ_l Ranahweb: Palai Bada, Nikmatnya Lebih dari Sekedar Lagu]. 16 Juli 2013. Diakses 18 Februari 2019.</ref> hingga terakhir lagu ini kembali dinyanyikan oleh penyanyi muda [[Ratu Sikumbang]] tahun 2012.
 
== Referensi ==