Skizofrenia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k hipotesa --> hipotesis
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
| MeshNumber = F03.700.750
}}
'''Skizofrenia''' ({{IPAc-en|ˌ|s|k|ɪ|t|s|ɵ|ˈ|f|r|ɛ|n|i|ə}} atau {{IPAc-en|ˌ|s|k|ɪ|t|s|ɵ|ˈ|f|r|iː|n|i|ə}}) adalah [[gangguan mentaljiwa]] yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah.<ref>"Schizophrenia" Concise Medical Dictionary. [[Oxford University Press]], 2010. Oxford Reference Online.[http://www.maastrichtuniversity.nl/web/Library/AboutTheLibrary.htm Maastricht University Library]. 29 Juni 2010 [http://www.oxfordreference.com/views/ENTRY.html?subview=Main&entry=t60.e9060 prepaid subscription only]</ref> Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam bentuk [[halusinasi pendengaran]], [[paranoid]] atau [[waham]] yang ganjil, atau [[kelainan berpikir|cara berbicara dan berpikir yang kacau]], dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan. Gejala awal biasanya muncul pada saat dewasa muda, dengan [[prevalensi]] semasa hidup secara global sekitar 0,3% – 0,7%.<ref name=Lancet09/> Diagnosis didasarkan atas pengamatan perilaku dan pengalaman penderita yang dilaporkan.
 
Faktor penyumbang penting yaitu [[genetik]], lingkungan awal, [[neurobiologi]], serta [[psikologi|kondisi psikologis]] dan proses sosial; beberapa jenis obat resep dan rekreasional sepertinya dapat menjadi penyebab atau kondisi yang memperburuk gejala. Penelitian saat ini difokuskan pada peranan neurobiologi, walaupun tidak ada satupun penyebab organik khusus yang ditemukan. Berbagai kombinasi gejala yang mungkin terjadi telah memicu debat apakah suatu diagnosis mewakili satu kelainan atau beberapa gejala yang berbeda.
Baris 86:
[[Berkas:John Forbes Nash, Jr. by Peter Badge.jpg|jmpl|lurus| [[John Forbes Nash|John Nash]], seorang [[matematikawan]] Amerika Serikat dan pemenang bersama [[Nobel Ekonomi|Penghargaan Nobel di bidang Ekonomi]] tahun 1994, menderita skizofrenia. Kisah hidupnya menjadi tema film ''[[A Beautiful Mind]]''.]]
 
Skizofrenia didiagnosis berdasarkan kriteria dari panduan [[Asosiasi Psikiatri Amerika]] '' [[Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders]] '', versi DSM-IV-TR, atau dari [[Organisasi Kesehatan Dunia]] [[ICD|International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems]], yaitu ICD-10.<ref name=Lancet09/> Kriteria ini menggunakan pengalaman swalapor dari penderita dan kejanggalan perilaku yang dilaporkan, yang kemudian diikuti dengan penilaian klinis oleh seorang [[profesional bidang kesehatan mentaljiwa]]. Gejala yang dikaitkan dengan skizofrenia berlangsung dalam suatu rangkaian kesatuan dalam populasi dan harus mencapai suatu tingkat keparahan sebelum diagnosis ditegakkan.<ref name=BMJ07/> Sampai dengan 2009 belum ada tes yang objektif.<ref name=Lancet09/>
 
=== Kriteria ===
Baris 118:
=== Diagnosis banding ===
{{see also|Diagnosis ganda}}
Gejala psikotik dapat ditemukan pada beberapa gangguan mentaljiwa lainnya, termasuk [[gangguan bipolar]],<ref>{{vcite journal|author=Pope HG |year=1983 |title=Distinguishing bipolar disorder from schizophrenia in clinical practice: guidelines and case reports |journal=Hospital and Community Psychiatry |volume=34 |pages=322–28 |accessdate= 2008-02-24}}</ref> [[gangguan kepribadian borderline/perbatasan]],<ref>{{vcite journal |author=McGlashan TH |title=Testing DSM-III symptom criteria for schizotypal and borderline personality disorders |journal= [[Archives of General Psychiatry]] |volume=44 |issue=2|pages=143–8 |year=1987 |month=February |pmid=3813809}}</ref> intoksikasi obat dan [[Psikosis dipicu zat|psikosis dipicu obat]]. Waham ("non-bizarre"/tidak aneh) juga ditemukan pada [[gangguan waham]], dan menarik diri dari lingkungan sosial pada [[gangguan kecemasan sosial]], [[gangguan kecemasan menghindar]] dan [[gangguan kepribadian skizotipik]]. Skizofrenia sering ditemukan bersamaan dengan [[gangguan obsesif-kompusif]] (OCD) dan cukup bermakna dibandingkan dengan yang dapat terjadi secara murni kebetulan, meskipun sulit untuk membedakan antara obsesi yang terjadi pada OCD dengan waham skizofrenia.<ref>{{vcite journal |author=Bottas A |title=Comorbidity: Schizophrenia With Obsessive-Compulsive Disorder |journal=Psychiatric Times |volume=26 |issue=4 |date=April 15, 2009|url=http://www.psychiatrictimes.com/display/article/10168/1402540 }}</ref>
 
Diperlukan pemeriksaan fisik umum dan neurologis lebih lanjut untuk menyingkirkan penyakit yang kadang dapat menyebabkan gejala psikotik mirip skizofrenia,<ref name="DSM-IV-TR" /> seperti [[Kelainan metabolik|gangguan metabolik]], [[infeksi sistemik]], [[sifilis]], infeksi [[HIV]], [[epilepsi]], dan lesi otak. Kemungkinan [[delirium]] perlu disingkirkan, yang dapat dibedakan melalui halusinasi penglihatan, onset akut, dan [[tingkat kesadaran]] yang naik turun, dan menandakan adanya penyakit medis yang mendasarinya. Penyelidikan biasanya tidak perlu diulang untuk relaps, kecuali apabila terdapat indikasi ''medis'' yang spesifik atau kemungkinan [[efek samping]] dari [[obat antipsikotik]].
Baris 129:
== Tata Laksana ==
{{Utama|Penanganan skizofrenia}}
Tata laksana utama skizofrenia adalah obat antipsikotik, seringkali disertai dengan dukungan psikologis dan sosial.<ref name=Lancet09/> Perawatan di rumah sakit mungkin dilakukan untuk beberapa episode baik secara sukarela atau (apabila diperkenankan oleh perundang-undangan kesehatan mentaljiwa) [[diharuskan|di luar kehendak]]. Perawatan jangka panjang di rumah sakit jarang terjadi sejak [[perawatan di luar institusi]] dimulai pada tahun 1950-an, meskipun masih terjadi.<ref name="BeckerKilian2006" /> Layanan dukungan komunitas termasuk tempat penitipan harian, kunjungan oleh anggota [[Layanan kesehatan mental masyarakat|tim kesehatan mentaljiwa masyarakat]], dukungan pekerjaan<ref>{{Vcite journal | author = McGurk SR, Mueser KT, Feldman K, Wolfe R, Pascaris A | title = Cognitive training for supported employment: 2–3 year outcomes of a randomized controlled trial. | journal = American Journal of Psychiatry | volume = 164 | issue = 3 | pages = 437–41 | month = Mar | year = 2007 | url =http://ajp.psychiatryonline.org/cgi/content/full/164/3/437 | doi = 10.1176/appi.ajp.164.3.437 | pmid = 17329468 }}</ref> dan kelompok pendukung banyak ditemukan. Beberapa bukti menunjukkan bahwa olahraga teratur memiliki efek positif pada kesehatan fisik dan mentaljiwa orang dengan skizofrenia.<ref>{{vcite journal |author=Gorczynski P, Faulkner G |title=Exercise therapy for schizophrenia |journal=Cochrane Database Syst Rev |issue=5 |pages=CD004412 |year=2010 |pmid=20464730|doi=10.1002/14651858.CD004412.pub2 |url=}}</ref>
 
=== Pengobatan ===
Baris 197:
 
=== Kekerasan ===
Individu yang menderita penyakit jiwa parah termasuk skizofrenia memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk menjadi korban kejahatan yang melibatkan kekerasan maupun non-kekerasan.<ref>{{cite journal|last=Maniglio|first=R|title=Severe mental illness and criminal victimization: a systematic review|journal=Acta Psychiatrica Scandinavica|date=2009 Mar|volume=119|issue=3|pages=180–91|pmid=19016668|doi=10.1111/j.1600-0447.2008.01300.x}}</ref> Di lain pihak, skizofrenia kadang-kadang dikaitkan dengan tindakan kekerasan yang lebih tinggi, walaupun ini terutama dikarenakan [[penggunaan obat-obatan]] yang tingkatnya lebih tinggi.<ref>{{cite journal |last=Fazel |first=S |coauthors=Gulati, G, Linsell, L, Geddes, JR, Grann, M |title=Schizophrenia and Violence: Systematic Review and Meta-Analysis |journal=PLoS medicine|date=August 2009 |volume=6 |issue=8 |page=e1000120 |pmid=19668362 |doi=10.1371/journal.pmed.1000120 |pmc=2718581 |editor1-last=McGrath |editor1-first=John}}</ref> Tingkat [[pembunuhan]] yang dikaitkan dengan psikosis sama dengan yang dikaitkan dengan penyalahgunaan narkoba, dan paralel dengan tingkat keseluruhan di wilayah itu.<ref>{{cite journal|last=Large|first=M|coauthors=Smith, G, Nielssen, O|title=The relationship between the rate of homicide by those with schizophrenia and the overall homicide rate: a systematic review and meta-analysis|journal=Schizophrenia research |date=July 2009 |volume=112 |issue=1–3 |pages=123–9 |pmid=19457644|doi=10.1016/j.schres.2009.04.004}}</ref> Peran yang dipegang skizofrenia dalam kekerasan tanpa penyalahgunaan narkoba adalah kontroversial, tetapi aspek-aspek khusus dalam riwayat individu atau keadaan mentaljiwa bisa menjadi faktor pemicunya.<ref>{{cite journal |last=Bo |first=S |coauthors=Abu-Akel, A, Kongerslev, M, Haahr, UH, Simonsen, E |title=Risk factors for violence among patients with schizophrenia|journal=Clinical Psychology Review |date=2011 Jul|volume=31|issue=5 |pages=711–26|pmid=21497585|doi=10.1016/j.cpr.2011.03.002}}</ref>
 
Liputan media yang berkaitan dengan skizofrenia cenderung berkisar tentang tindakan kekerasan yang jarang tapi tidak biasa. Terlebih lagi, dalam sampel perwakilan yang besar dari penilitian tahun 1999, 12, 8% orang Amerika percaya bahwa individu yang menderita skizofrenia memiliki “kecenderungan sangat tinggi” untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain, dan 48, 1% mengatakan bahwa penderita skizofrenia “cenderung” untuk melakukan itu. Lebih dari 74% berpendapat bahwa penderita skizofrenia “tidak begitu bisa” atau “tidak bisa sama sekali” mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengobatan mereka, dan 70.2% berpendapat yang sama dalam kaitannya dengan keputusan pengelolaan keuangan.<ref>{{vcite journal |author=Pescosolido BA, Monahan J, Link BG, Stueve A, Kikuzawa S |title=The public's view of the competence, dangerousness, and need for legal coercion of persons with mental health problems |journal=American Journal of Public Health |volume=89 |issue=9 |pages=1339–45 |year=1999|month=September |pmid=10474550 |pmc=1508769 |doi= 10.2105/AJPH.89.9.1339}}</ref> Persepsi terhadap individu dengan psikosis sebagai kasar/brutal telah berlipat ganda prevelansinya sejak tahun 1950-an, menurut hasil satu meta-analisis.<ref>{{vcite journal |author=Phelan JC, Link BG, Stueve A, Pescosolido BA|year=2000 |month=June |title=Public Conceptions of Mental Illness in 1950 and 1996: What Is Mental Illness and Is It to be Feared? |journal=Journal of Health and Social Behavior |volume=41 |issue=2 |pages=188–207 |doi=10.2307/2676305}}</ref>