Senyawa anorganik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 13:
Perbedaan senyawa organik dan anorganik :
1. Secara praktik, senyawa organik berfungsi sebagai bahan bakar. Sedangkan senyawa anorganik tidak berfungsi sebagai bahan bakar.
2. Titik lebur (''melting point'') dan titik didih (''boiling point'') dari senyawa organik lebih rendah dari pada senyawa anorganik. Contoh: Senyawa organik (napthalen) memiliki boiling point 218 derajat Celcius. Sedangkan senyawa anorganik (sodium klorida) memiliki boiling point 1465 derajat Celcius.
3. Kelarutan senyawa organik bernilai lebih kecil dari pada kelarutan senyawa anorganik.
4. Senyawa organik menunjukkan gejala isomerisasi, sedangkan senyawa anorganik sebaliknya. Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama tetapi memiliki rumus bangun yang berbeda.
5. Senyawa organik reaksinya terjadi secara molekuler sehingga reaksi berjalan lambat, sedangkan senyawa anorganik reaksinya secara ionik sehingga reaksinya berjalan lebih cepat.
6. Berat molekul senyawa organik (dengan susunan yang kompleks) bernilai lebih dari 1000 gram/gramol, sedangkan berat molekul senyawa anorganik bernilai kurang dari 1000 gram/gramol.
Referensi; Fessenden and Fessenden, 1982, 'Kimia Organik", Erlangga, Jakarta.
Perry and Green, 1986, 'Perry's Chemical Engineer's Hand Book', 6 th ed, Mc Graw Hill Book Co., Singapore.
|