Museum Tsunami: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Margdeka (bicara | kontrib)
Menyunting dan menambah sedikit informasi.
Baris 24:
 
== Desain ==
Museum Tsunami di Banda Aceh yang dirancang oleh arsitek asal [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Ridwan Kamil]] ini merupakan desain yang memenangkan sayembara tingkat internasional yang diselenggarakan para 2007 dalam rangka memperingati musibah tsunami 2004. Bangunan tersebut berkonsep ''rumoh'' Aceh dan ''on escape hill'' dan sebagai referensi utamanya adalah nilai-nilai Islam, budaya lokal, dan abstraksi tsunami.<ref>{{cite book|last=Kamil|first=Ridwan|title=Mengubah Dunia Bareng-Bareng|publisher=Penerbit Kaifa|date=|location=Bandung|pages=30|url=http://mizanpublishing.com/|isbn=978-602-7870-85-7|year=2015}}</ref>
Museum Tsunami Aceh dirancang oleh arsitek asal [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Ridwan Kamil]]. Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Di dalamnya, pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi&nbsp;— untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami. Dinding museum dihiasi gambar orang-orang menari [[Saman]], sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan religius [[suku Aceh]].<ref name="WAN-Tsunami-Museum"/> Dari atas, atapnya membentuk gelombang laut. Lantai dasarnya dirancang mirip rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari terjangan tsunami.<ref name="BBC-Williamson2009-02-23"/>
 
Museum Tsunami Aceh dirancang oleh arsitek asal [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Ridwan Kamil]]. Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Di dalamnya, pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi&nbsp;— untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami. Dinding museum dihiasi gambar orang-orang menari [[Saman]], sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan religius [[suku Aceh]].<ref name="WAN-Tsunami-Museum" /> Dari atas, atapnya membentuk gelombang laut. Lantai dasarnya dirancang mirip rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari terjangan tsunami.<ref name="BBC-Williamson2009-02-23" />
 
Bangunan ini memperingati para korban, yang namanya dicantumkan di dinding salah satu ruang terdalam museum, dan warga masyarakat yang selamat dari bencana ini.<ref name="WAN-Tsunami-Museum" />