Gedung BPPI Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{sedang ditulis}}
'''Gedung Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI) Padang'''
== Lokasi ==
Lokasi bangunan berada di Jalan Pasar Mudik. Kawasan Gedung BPPI berada, yang kini disebut [[Kota Tua Padang]], merupakan pusat perekonomian Padang pasa masa kolonial Belanda. Belanda membangun gudang-gudang untuk menumpuk barang sebelum dikapalkan melalui pelabuhan yang berada di muara [[Batang Arau]]. Beberapa bangunan tua peninggalan Belanda masih dapat ditemui di Pasar Mudik.
== Sejarah ==
Sejarah Gedung BPPI Padang berkaitan erat dengan keberadaan BPPI itu sendiri. Setelah dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, suasana Kota Padang diliputi oleh beraneka ketegangan. Pada 20 Agustus 1945, Ismael Lengah menyusun kekuatan dan berpendapat supaya segera dibentuk satu badan bagi pemuda-pemuda yang akan mempelopori perjuangan di Padang. BPPI Padang terbentuk pada 21 Agustus 1945, ditandai dengan pengibaran Merah Putih. BPPI menempati gedung bekas hotel pada masa kolonial dan mengenalkan dirinya sebagai "kantor penerangan".
Di bangunan ini pula, setelah sekutu mendarat, kerap dilancarkan penggeledahan-penggeledahan, penggerebekan-penggerebekkan, serta penangkapan-penangkapan. Kondisi saat itu, Ismael Lengah lebih banyak berfokus pada pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Hal ini menyebabkan hanya Soelaiman, selaku Ketua II, yang menampung sebagian besar pekerjaan di kantor BPPI. Suatu ketika, kantor BPPI ini digerebek oleh tentara sekutu dan Soelaiman yang sedang berada di kantor ditangkap dan dibawa ke markas mereka. Akibatnya keadaan semakin panas, semangat perjuangan pemuda-pemuda semakin bergelora. Mereka menuntut pembebasan Soelaiman. Segala macam provokasi dan sabotase dilancarkan. Melihat keadaan yang kian rusuh, Sekutu terpaksa membebaskan Soelaiman kembali setelah satu hari mereka tahan.
|