Sultan Agung dari Mataram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mutaya (bicara | kontrib)
editing
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 40:
 
== Awal pemerintahan ==
Raden Mas Rangsang naik tahta pada tahun [[1613]] dalam usia 20 tahun menggantikan kakaknya (beda ibu), [[Adipati Martapura]], yang menjadi Sultan Mataram dalam waktu hanya satu hari. Sebenarnya secara teknis Raden Mas Rangsang adalah Sultan ke-empat Kesultanan Mataram, namun secara umum dianggap sebagai Sultan ketiga karena adiknya yang menderita [[tuna grahita]] diangkat hanya sebagai pemenuhan janji ayahnya, Panembahan Hanyakrawati kepada istrinya, [[Ratu Tulungayu]]. Setelah pengangkatannya menjadi sultan, dua tahun kemudian, patih senior [[Ki Juru Martani]] wafat karena usia tua, dan kedudukannya digantikan oleh [[Tumenggung Singaranu]].
 
Ibu kota [[Mataram]] pada saat Sultan Agung menjabat masih berada di [[Kota Gede]]. Pada tahun [[1614]] mulai dibangun istana baru di desa [[Karta]], sekitar 5 km di sebelah barat daya Kota Gede, yang mulai ditempati pada tahun [[1618]].
 
Saingan besar Kerajaan Mataram saat itu [[Surabaya]] dan [[Banten]]. Pada tahun 1614 Sultan Agung mengirim pasukan [[Penaklukan Surabaya oleh Mataram|menaklukkan sekutu Surabaya]], yakni [[Lumajang]]. Dalam perang di Sungai Andaka, Tumenggung Surantani dari Mataram tewas oleh [[Panji Pulangjiwa]] menantu Rangga Tohjiwa bupati [[Malang]]. Lalu Panji Pulangjiwa sendiri mati terjebak perangkap yang dipasang Tumenggung Alap-Alap.