Megachile pluto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HaEr48 (bicara | kontrib)
Baris 19:
''Megachile pluto'' adalah lebah resin ([[Megachilidae]]) hitam dengan rahang yang besar. Lebah ini memiliki [[dimorfisme seksual]] (perbedaan tampak luar antara jantan dan betina): lebah betina dapat tumbuh hingga panjang 38 mm dan rentang sayap 63,5 mm, tetapi jantannya hanya tumbuh hingga 23 mm. Hanya betinanya memiliki rahang besar.<ref>{{Cite news|url=https://www.wired.com/story/wallaces-giant-bee/|title=The Triumphant Rediscovery of the Biggest Bee on Earth|last=Simon|first=Matt|date=2019-02-21|work=Wired|access-date=2019-02-21|issn=1059-1028}}</ref> ''M. pluto'' adalah spesies lebah terbesar yang pernah [[Deskripsi spesies|dideskripsikan]] dan masih hidup.<ref>{{Cite news|url=https://www.nytimes.com/2019/02/21/science/giant-bee-wallace.html|title=The World’s Largest Bee Is Not Extinct|last=Quenqua|first=Douglas|date=2019-02-21|work=The New York Times|access-date=2019-02-21|language=en-US|issn=0362-4331}}</ref> Selain ukuran tubuh dan rahangnya yang besar, spesies ini juga dapat dibedakan dari lebah-lebah lainnya melalui adanya pita putih di [[abdomen]].<ref name=messer/>
 
== Habitat ==
Lebah ini baru pernah dilaporkan ditemukan di tiga pulau [[Maluku Utara]], Indonesia, yaitu [[Pulau Bacan]], [[Halmahera]], dan [[Tidore]]. Tidak banyak yang diketahui tentang distribusi geografinya maupun syarat-syarat habitatnya, tetapi lebah ini dipercaya hanya hidup di [[hutan primer]] [[dataran rendah]]. Ketiga pulau ini kini telah dipenuhi perkebunan [[kelapa sawit]] yang menggantikan habitat alami yang sebelumnya ada. Karena ini [[Uni Internasional untuk Konservasi Alam]] mengklasifiksikan spesies ini sebagai [[spesies rentan]].<ref name=iucn/>
 
== Referensi ==