Pakaian kulit kayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizkynandi (bicara | kontrib)
k Penambahan bahan baku dan perkakas
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 15:
Bahan pewarnaan kain kulit kayu masyarakat Sulawesi Tengah juga berasal dari alam. Ada tiga bahan pewarna alami yang sudah digunakan. Pertama adalah pohon ''Ula Vua'' yang digunakan untuk menghasilkan warna merah muda, pencerah warna, dan pengawet pakaian. Kedua adalah lumpur yang dapat menghasilkan warna hitam dan coklat. Ketiga adalah ''letuhu'' yang dapat menghasilkan warna cokelat kemerah-merahan. Getah pohon [[Duku|Langsat]] dan rumput ''munte'' masing-masing berguna untuk menjaga warna tidak luntur dan menghasilkan aroma harum.
 
Bahan lainnya yang menunjang proses pembuatan kain ialah abu dapur/[[Abu gosok|abu gosok]] dan air. Abu dapur memiliki tiga fungsi utama ialah mempercepat proses pembusukan, mematikan bakteri dan menghilangkan bau. Air berfungsi untuk melembapkan kulit kayu.
 
Perkakas yang digunakan dalam proses pengolahan sangat beragam. Dalam proses pengambilan kulit kayu, parang atau pisau digunakan untuk memisahkan kulit kayu dan pohon.
 
== Referensi ==