Guritan kaur bengkulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mutaya (bicara | kontrib)
penulisan
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Mutaya (bicara | kontrib)
menambah referensi
Baris 1:
Guritan Kaur Bengkulu
 
Guritan merupakan sebuah puisi balada, atau puisi rakyat yang berisi cerita tentang kisah-kisah orang yang berkuasa, tokoh pujaan, dan atau orang yang menjadi pusat perhatian pada suatu masa.
 
<ref>https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/dashboard/media/Buku%20Penetapan%20WBTb%202018.pdf?utm_source=Misi+1&utm_campaign=c55e45a0a6-EMAIL_CAMPAIGN_2019_02_20_08_22&utm_medium=email&utm_term=0_36dc46f689-c55e45a0a6-301696849</ref>Guritan Kaur Bengkulu menjadi bagian dari budaya dan adat istiadat masyarakat Sumatera Selatan khususnya daerah Bengkulu. Guritan merupakan sebuah pertunjukan yang dilaksanakan khusus di hari kematian seseorang.
 
== Tokoh-tokoh Guritan ==
Baris 19 ⟶ 17:
Sebagai sastra daerah, Guritan Raden Kesian di daerah Ulu Kinal sudah jarang dipertunjukan, baik oleh anggota masyarakat yang menggunakan bahasa Pasemah maupun pendukung-pendukung lainnya.
 
== Penghargaan == <ref>
Gubernur Bengkulu Rahidin Mersyah bersama Bupati Kaur Gusril Pausi.S.sos, Resmi menerima piagam penghargaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI <ref>http://berita24.id/ditetapkan-guritan-sebagai-warisan-tingkat-nasional-kaur-terima-piagam-penghargaan/</ref>di gedung Kesenian Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018.
 
Piagam penghargaan ini diperoleh atas usulan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kaur karena telah berusaha melestarikan Guritan Kaur Bengkulu selama ini.
Hari diterimanya pengahargaan itu ditetapkan pula sebagai hari ditetapkannya Guritan sebagai Warisan Budaya Tingkat Nasional.
 
== Referensi ==
<references />