IniCandi Lawang adalahmerupakan candi Hindu abad ke-9. Namanya berasal dari kata 'lawang' dalam bahasa Jawa yang menghadapberarti ke'pintu'. Candi ini sangat mencolok arahbentuk Baratpintunya. YaCandi bisaini karenajuga masih berbentuk susunan batu candi, beberapa di antaranya masih direnovasi. Seperti candi Hindu pada umumnya, candi Lawang juga menghadap ke barat. Di bilik utama ada yoni tanpa lingga. Yoninya jugapun unik karena memiliki saluran berlubang sebagai tempat keluarnya air. Mirip dengan yang ada di [[Candi Merak]]. Di sekeliling candi tidak ditemukan arca maupun relief. Yang ada hanya batu berornamen. Sekitar candi tersebar bebatuan yang belum disusun. Candi ini tepat berada di belakang rumah. Sepertinya keberadaan candi ini sudah diketahui sejak dulu. Satu lagi, candi ini cukup fotogenik.▼
Namanya adalah Candi Lawang. Lawang itu bahasa Jawa yang artinya pintu. Lha kenapa disebut seperti itu? Karena candi ini sangat mencolok bentuk pintunya. candi ini adalah susunan batu candi,ada di antaranya yg masih di renovasi. Candi Lawang ini tidak berpenjaga.
ButuhCandi perjuanganLawang untuk bisa mencapai candi ini. Letak administratif candi ini adaterletak di Dusun Gedangan, Kec. [[Cepogo, Boyolali|Cepogo]], Kab. [[Boyolali, Boyolali|Boyolali]], Jawa Tengah. Dari Jogja menuju kota [[Boyolali]] bisa ditempuh selama 1,5 jam menggunakan sepeda motor. Rute yang paling singkat adalah Jogja-Klaten-[[Boyolali]] tanpa perlu melewati Kartasura. Untuk menuju Kec. [[Cepogo, Boyolali|Cepogo]], arahkan kendaraan ke jalur menuju Ketep Pass. Sedangkan untuk menuju Candi Lawang, alangkah baiknya kalau bertanya kepada warga. WalauMemang adaterdapat beberapa papan petunjukpenunjuk ke arah ke candi, tetap saja kami menghabiskan waktu 30 menit untuk tersasar di Dusun Gedangan. SekaliNamun lagi,perlu tanyalahbantuan warga!Janganuntuk segansampai karena warga disini ramah kepadake pendatanglokasi.<ref>[http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=71 Arkeologi Jawa]</ref>▼
▲Ini adalah candi Hindu abad ke-9 yang menghadap ke arah Barat. Ya bisa karena di bilik utama ada yoni tanpa lingga. Yoninya juga unik karena memiliki saluran berlubang sebagai tempat keluarnya air. Mirip dengan yang di Candi Merak. Di sekeliling candi tidak ditemukan arca maupun relief. Yang ada hanya batu berornamen. Sekitar candi tersebar bebatuan yang belum disusun. Candi ini tepat berada di belakang rumah. Sepertinya keberadaan candi ini sudah diketahui sejak dulu. Satu lagi, candi ini cukup fotogenik.
▲Butuh perjuangan untuk bisa mencapai candi ini. Letak administratif candi ini ada di Dusun Gedangan, Kec. [[Cepogo]], Kab. [[Boyolali]], Jawa Tengah. Dari Jogja menuju kota [[Boyolali]] bisa ditempuh selama 1,5 jam menggunakan sepeda motor. Rute yang paling singkat adalah Jogja-Klaten-[[Boyolali]] tanpa perlu melewati Kartasura. Untuk menuju Kec. [[Cepogo]], arahkan kendaraan ke jalur menuju Ketep Pass. Sedangkan untuk menuju Candi Lawang, alangkah baiknya kalau bertanya kepada warga. Walau ada beberapa papan petunjuk arah ke candi, tetap saja kami menghabiskan waktu 30 menit untuk tersasar di Dusun Gedangan. Sekali lagi, tanyalah warga! Jangan segan karena warga disini ramah kepada pendatang.<ref>[http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=71 Arkeologi Jawa]</ref>