Rumah musalaki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 6:
 
== Fungsi ==
Sesuai dengan namanya, fungsi utama dari rumah Musalaki adalah sebagai tempat tinggal bagi ketua adat atau kepala suku, khususnya bagi suku Ende Lio. Selain berfungsi sebagai rumah tinggal kepala suku, rumah adat ini juga sering digunakan sebagai tempat ritual upacara adat, kegiatan musyawarah adat, dan berbagai macam kegiatan adat lainnya.<ref>[https://www.kamerabudaya.com/2017/09/rumah-musalaki-rumah-adat-dari-nusa-tenggara-timur-ntt.html Kamera Budaya: Rumah Musalaki Rumah Adat dari Nusa Tenggara Timur]. 20 September 2017. Diakses 24 Februari 2019.</ref>
 
== Arsitektur ==
Baris 15:
 
=== Struktur Bagian Atas ===
Struktur bagian atas rumah Musalaki terdiri dari struktur atas lantai dan struktur atap. Struktur ini dijabarkan sebagai berikut:
* '''Struktur Wisu''' : Struktur atas lantai rumah adat Musalaki dalam bahasa Ende Lio biasa disebut ''wisu'' atau tiang kolom. Struktur ini mempunyai empat buah wisu penyangga yang ditopang dari ''isi ine wawo'' (balok kayu palang bagian atas) yang memiliki panjang 400 cm yang ditopang oleh ''isi mbasi'' (balok kayu palang bagian bawah) yang panjangnya 450 cm . Bangunan Musalaki tidak mempunyai dinding pembatas ruang. Tinggi masing-masing wisu bangunan Musalaki adalah sekitar 120 cm di mana masing-masing wisu memiliki bentuk yang berbeda. Wisu berbentuk bulat di bagian bawah dan bagian atasnya berbentuk menyerupai sebuah kerucut segi empat. Masing–masing wisu mempunyai ciri khas ukiran yang mempunyai filasofi bagi masyarakat Suku Ende Lio. Antara tiang kolom samping kanan dan samping kiri Musalaki terdapat ''leke raja'' yaitu satu tiang badan rumah yang panjangnya 120 cm, terletak di bagian tengah yang menghubungkan dengan tiang ''mangu'' (tiang nok) yang panjangnya 450 cm untuk menahan bubungan yang membentuk atap rumah yang diikat oleh ''isi mbasi wawo'' (balok kayu palang bagian atas) yang memliki panjang 650 cm. Untuk rumah Musalaki tiang leke raja dan tiang mangu menjadi satu tiang dan kayu palang menghubungkan tiang mangu yaitu ''saka ubu'' (bubungan), kedua tiang leke raja ini dipasang dengan menggunakan seremonial adat Suku Ende Lio. Pada tiang leke raja dan mangu mempunyai seni ukiran simbol binatang reptil dan binatang lainnya.<ref name=Desain />
* '''Struktur Atap''' : Merupakan struktur paling atas dari rumah Musalaki. Tiang mangu pada bagian struktur rangka atap Musalaki berfungsi sebagai pembentuk struktur kuda–kuda yang dihubungkan dengan saka ubu. Struktur kuda–kuda pada bagian rangka atap Musalaki disebut ''jara'' yang merupakan kayu palang yang menghubungkan antara ujung tiang mangu atau leke raja untuk membentuk bubungan atap Musalaki. Pada bagian struktur atap terdapat ''pella'' yang merupakan kayu palang untuk membentuk sudut bubungan yang menghubungkan tiang mangu atau leke raja dengan tiang wisu. Pada bagian rangka atap terdapat ''lare'' serta ''eba'' (gording) yang terbuat dari bilah bambu yang panjang dan letaknya sejajar dengan gola yang merupakan kayu palang berbentuk persegi sebagai penyangga kuda–kuda dan pella, jaraknya berdekatan atau disesuaikan dengan ''ngu ki'' (alang-alang penutup atap). Dan yang terakhir yang paling atas adalah ''ate ubu'' (puncak atap) yang bahannya adalah ''nao'' (ijuk) sebagai pengikat dan ''ki'' (alang-alang) yang dipasang secara selang-seling dari bawah ke atas.<ref name=Desain /><ref name=Pewarta />