Liberalisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Kata bercetak miring
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 31:
'''[[John Locke]] dan Hobbes; konsep ''State of Nature'' yang berbeda'''
 
Kedua tokoh ini berangkat dari sebuah konsep sama. Yakni sebuah konsep yang dinamakan konsep negara alamaiah" atau yang lebih dikenal dengan konsep ''State of Nature''.<ref name="d">Deliar Noer. Pemikiran Politik di Negeri Barat. (Jakarta: Penerbit Mizan, 1998)</ref> Namun dalam perkembangannya, kedua pemikir ini memiliki pemikiran yang sama sekali bertolak belakang satu sama lainnya.<ref name="d"/> Jika ditinjau dari awal, konsepsi ''State of Nature'' yang mereka pahami itu sesungguhnya berbeda.<ref name="d"/> Hobbes (1588 – 1679) berpandangan bahwa dalam ‘’State of Nature’’, individu itu pada dasarnya jelek (egois) – sesuai dengan fitrahnya.<ref name="d"/> Namun, manusia ingin hidup damai.<ref name="d"/> Oleh karena itu mereka membentuk suatu masyarakat baru – suatu masyarakat politik yang terkumpul untuk membuat perjanjian demi melindungi hak-haknya dari individu lain di mana perjanjian ini memerlukan pihak ketiga (penguasa).<ref name="d"/> Sedangkan [[John Locke]] (1632 – 1704) berpendapat bahwa individu pada ''State of Nature'' adalah baik, namun karena adanya kesenjangan akibat harta atau kekayaan, maka khawatir jika hak individu akan diambil oleh orang lain sehingga mereka membuat perjanjian yang diserahkan oleh penguasa sebagai pihak penengah namun harus ada syarat bagi penguasa sehingga tidak seperti ‘membeli kucing dalam karung’.<ref name="d"/> Sehingga, mereka memiliki bentuk akhir dari sebuah penguasa/ pihak ketiga (Negara), di mana Hobbes berpendapat akan timbul Negara Monarkhi ''Absolute'' sedangkan Locke, Monarkhi Konstitusional.<ref name="d"/> Bertolak dari kesemua hal tersebut, kedua pemikir ini sama-sama menyumbangkan pemikiran mereka dalam ''konsepsi individualisme''.<ref name="d"/> Inti dari terbentuknya Negara, menurut Hobbes adalah demi kepentingan umum (masing-masing individu) meskipun baik atau tidaknya Negara itu kedepannya tergantung pemimpin negara.<ref name="d"/> Sedangkan Locke berpendapat, keberadaan Negara itu akan dibatasi oleh individu sehingga kekuasaan Negara menjadi terbatas – hanya sebagai “penjaga malam” atau hanya bertindak sebagai penetralisasi konflik.<ref name="d"/>
 
'''[[Adam Smith]]'''