Basuki Abdullah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
masa muda
menambahkan catatan kaki
Baris 84:
|box_width =
}}
''' Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah''' ({{lahirmati|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]], [[Hindia Belanda]]|25|1|1915|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|5|11|1993}})<ref>Lahir{{cite web| title = Biografi - Masa Kecil dan Pendidikan Formal| author = Museum Basoeki Abdullah| url = http://museumbasoekiabdullah.or.id/index.php/web/profil/detail/1/Basoeki-Abdullah-Masa-Kecil-dan-Pendidikan-Formal| accessdate = 7 Agustus 2016 }}
* {{cite web| title = Biografi - Masa Kecil dan Pendidikan Formal| author = Museum Basoeki Abdullah| url = http://museumbasoekiabdullah.or.id/index.php/web/profil/detail/1/Basoeki-Abdullah-Masa-Kecil-dan-Pendidikan-Formal| accessdate = 7 Agustus 2016 }}
 
Meninggal:
* {{cite web| title = Biografi - Basoeki Abdullah dan Keluarga| author = Museum Basoeki Abdullah| url = http://museumbasoekiabdullah.or.id/index.php/web/profil/detail/5/Basoeki-Abdullah-Basoeki-Abdullah-dan-Keluarga| accessdate = 7 Agustus 2016 }}</ref> adalah salah seorang maestro pelukis [[Indonesia]]. Ia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Ia pernah diangkat menjadioleh pelukis[[Soekarno|Presiden resmiSoekarno]] sebagai pelukis [[Istana Merdeka]] [[Jakarta]], <ref>{{Cite web|url =https://tokoh.id/biografi/1-ensiklopedi/melukis-300-potret-diri/|title = Melukis 300 Potret Diri|website = tokoh|access-date = 2019-02-28|last=Tokoh Indonesia}}</ref> dan karya-karyanya menghiasi istana-istana negara dan kepresidenan [[Indonesia]], disamping menjadi barang koleksi dari penjuru dunia.
 
== Biografi ==
Baris 98 ⟶ 97:
 
== Aktivitas ==
Pada masa Pemerintahan [[Jepang]], Basuki Abdullah bergabung dalam Gerakan Poetra atau Pusat Tenaga Rakyat yang dibentuk pada tanggal 19 Maret 1943. Di dalam Gerakan Poetra ini Basuki Abdullah mendapat tugas mengajar seni lukis. Murid-muridnya antara lain Kusnadi (pelukis dan kritikus seni rupa Indonesia) dan Zaini (pelukis impresionisme). Selain organisasi Poetra, Basuki Abdullah juga aktif dalam ''Keimin Bunka Sidhosjo'' (sebuah Pusat Kebudayaan milik pemerintah Jepang) bersama-sama [[Affandi]], [[S.Sudjoyono Sudjojono]], [[Otto Djaya]] dan [[Basuki Resobawo]].<ref name= "Basoeki Abdullah Biografi - Masa Kecil dan Pendidikan Formal"/>
 
Pada masa revolusi Bosoeki Abdullah tidak berada di tanah air yang sampai sekarang belum jelas apa yang melatarbelakangi hal tersebut. Jelasnya pada tanggal 6 September 1948 bertempat di Belanda [[Amsterdam]] sewaktu penobatan Ratu Yuliana dimana diadakan sayembara melukis, Basuki Abdullah berhasil mengalahkan 87 pelukis [[Eropa]] dan berhasil keluar sebagai pemenang. <ref name= "Basoeki Abdullah Biografi - Masa Kecil dan Pendidikan Formal"/>
 
Sejak itu pula dunia mulai mengenal Basuki Abdullah, putera [[Indonesia]] yang mengharumkan nama [[Indonesia]]. Selama di negeri [[Belanda]] Basuki Abdullah sering kali berkeliling [[Eropa]] dan berkesempatan pula memperdalam seni lukis dengan menjelajahi [[Italia]] dan [[Prancis]] dimana banyak bermukim para pelukis dengan reputasi dunia.
 
Basuki Abdullah terkenal sebagai seorang pelukis potret, terutama melukis wanita-wanita cantik, keluargatermasuk kerajaanyang menampilkan keindahan tubuhnya, dan kepalajuga potret tokoh - tokoh terkemuka. Berbagai citra negarakeindahan yang cenderungromantis mempercantikitu ataudiungkapkan memperindahdengan seseorangteknis ketimbangrealis wajahyang aslinyakuat. Selain sebagai pelukis potret yang ulung, diapundia pun melukis pemandangan alam, fauna, flora, tema-tema perjuangan, pembangunan dan sebagainya. <ref>{{Cite web|url=http://galeri-nasional.or.id/artist/509-basuki_abdullah|title=Artis : Basuki Abdullah|website = galeri-nasional|access-date = 2019-02-28}}</ref>
 
Basuki Abdullah banyak mengadakan pameran tunggal baik di dalam negeri maupun di luar negeri, antara lain karyanya pernah dipamerkan di [[Bangkok]] ([[Thailand]]), [[Malaysia]], [[Jepang]], [[Belanda]], [[Inggris]], [[Portugal]] dan negara-negara lain. Lebih kurang 22 negara yang memiliki karya lukisan Basuki Abdullah. Hampir sebagian hidupnya dihabiskan di luar negeri diantaranya beberapa tahun menetap di [[Thailand]] dan diangkat sebagai pelukis [[Istana Merdeka]] dan sejak tahun 1974 Basuki Abdullah menetap di [[Jakarta]].