Li Hongzhang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-bercermin +becermin) |
||
Baris 57:
Pada usia 40-an, Li Hongzhang sudah dilantik menjadi menteri senior pemerintah Dinasti Qing, dan berhak berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan penting pemerintah baik di bidang urusan dalam negeri maupun di bidang diplomasi, ekonomi dan militer. Pasukan Huai yang dibentuk Li Hongzhang berturut-turut dikirim pemerintah Qing ke berbagai daerah sebagai pasukan nasional. Waktu itu kelompok yang terdiri dari Li Hongzhang serta jenderal-jenderal Pasukan Huai dan sejumlah negarawan pengikutnya sudah berkembang menjadi kelompok politik dan militer yang paling kuat di Tiongkok.
Setelah memasuki abad ke-19, masyarakat feodal Tiongkok bisa ibaratkan seperti matahari yang hampir jatuh di cakrawala barat. Namun bersamaan dengan itu, negara-negara Barat dengan pesat bangkit. Setelah mengalami kekalahan dalam Perang Candu Pertama pada tahun 1840, pemerintah Dinasti Qing terpaksa menandatangani perjanjian yang timpang dengan Inggris. Setelah itu, Tiongkok yang dikuasai Dinasti Qing berturut-turut mengalami kekalahan dalam perang melawan kekuatan asing, sehingga harus menandatangani serentetan perjanjian yang berat sebelah. Dan justru dengan latar belakang itulah, eksklusivitas pun mulai tumbuh di kalangan pimpinan Dinasti Qing. Akan tetapi, Li Hongzhang dan sejumlah negarawan yang memiliki pandangan maju waktu itu secara lebih dulu menyadari keunggulan negara-negara Barat dalam hal kekuatan militer. Ia menganjurkan agar Tiongkok belajar dan
Gerakan Belajar Barat pada tahap awalnya bertujuan memberdayakan negara, dan mengutamakan pengembangan industri militer modern. Waktu itu Li Hongzhang mendirikan pabrik amunisi dan senjata yang paling besar skalanya di Tiongkok. Sementara itu ia mengundang teknisi Barat sebagai pembimbing untuk memproduksi perlengkapan militer modern. Dengan demikian berakhirlah sejarah penggunaan senjata pisau dan busur. Li Hongzhang membentuk pula armada terbesar Tiongkok, dan mendirikan banyak pangkalan angkatan laut dengan bimbingan teori pertahanan modern Barat. Usahanya ini membuka lembaran pertahanan nasional modern Tiongkok. Di samping di bidang militer, Li Hongzhang dan para reformis "Gerakan Belajar Barat" juga mengusahakan industri sipil. Di antaranya, Li Hongzhang membuka perusahaan pengangkutan laut ukuran besar pertama dalam sejarah Tiongkok, memimpin pembangunan jalan kereta api pertama Tiongkok, memasang jalur transimisi listrik darat pertama, mendirikan kantor telegram pertama, serta mendirikan pabrik tekstil pertama di Tiongkok. Atas prakarsa Li Hongzhang, Tiongkok untuk pertama kali mengirim mahasiswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
|