Krinok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Mutaya (bicara | kontrib)
tambahan paragraf
Baris 2:
 
Krinok dapat dikatakan juga sebagai salah satu seni vokal tradisi yang menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Melayu di Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Muara Bungo. Para seniman mengungkap, Krinok adalah jenis kesenian tertua yang sudah ada di Kepulauan Riau tersebut sejak masa pra sejarah. Pelestarian Krinok memungkinannya masih dapat dilihat sampai sekarang.
Sebagai sebuah bentuk kesenian, krinok pada awalnya merupakan seni vokal yang sangat sederhana. Krinok dimainkan dengan iring-iringan musik dan tarian untuk menambah penggambaran cerita yang dibawakan oleh seniman Krinok<ref name=":0">https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/krinok/</ref>
 
Krinok, sebagaimana ditemukan di daerah Rantau Pandan, musik krinok menjadi pengiring dari tari Tauh. Sementara Tari Tauh sendiri merupakan tari yang menggambarkan pergaulan pemuda dan pemudi setempat. Tari tauh diwariskan secara turun temurun dan populer di kawasan Kecamatan Rantau Pandan dan Kabupaten Bungo. Tari Tauh biasanya dipertunjukan pada saat menyambut Rajo, Berelek Gedang, dan Beselang Gedang. Istilah-istilah tersebut adalah istilah yang digunakan oleh warga setempat untuk menyebut tradisi gotong royong menuai padi. Dalam pertunjukan Tari Tauh, akan ada empat pasang penari, laki-laki dan perempuan yang berbusana khas Melayu. Mereka menari diiringi dengan iringan musik dari alat musik berupa Kelintang Kayu, Gong, Gendang, dan Biola. Alat tersebut akan mengalunkan Krinok dan pantun-pantun anak muda<ref name=":0" />.
 
== Referensi ==