Suku Kei: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Suku bangsa; Menambah Kategori:Suku bangsa di Indonesia menggunakan HotCat |
k mengatur tata letak |
||
Baris 11:
== Sistem Kekerabatan ==
Kesatuan kerabat yang terkecil dalam masyarakat Kei adalah keluarga inti yang sering mereka sebut ''riin rahan'' atau ''ub''. Gabungan keluarga inti, yang disebut ''rahayan'' atau ''fam'' (klen kecil) dapat berkembang semakin besar menjadi satu klen besar yang lebih dikenal dengan nama ''soa''. Sebuah kampung (''ohoi'') biasanya didiami oleh satu ''soa''. Beberapa kampung bergabung menjadi satu desa yang disebut negeri. ''Soa-soa'' yang terdapat di dalam sebuah negeri yang terbagi kepada dua golongan, yaitu golongan ''Ursiwa'' dan ''Urlima''. Kepemimpinan tradisional desa biasanya dipegang oleh orang-orang dari ''soa'' yang pertama sekali mendiami daerah itu. ▼
=== Bentuk Kekerabatan ===
Orang Kei menganut prinsip garis keturunan yang bersifat patrilineal (melalui pihak ayah atau laki-laki). Dalam hal perkawinan mereka mencari pasangan di lingkungan lapisan sosial yang sama. Peranan fam atau rahayan lebih menentukan kedudukan seseorang dan dalam hubungan kekerabatan mereka menganut azas primogenitur, di mana hak anak sulung atau golongan senior lebih diutamakan.▼
▲Suku Kei memiliki Bentuk kekerabatan yang cukup kompleks, dengan Kesatuan kerabat yang terkecil dalam masyarakat Kei adalah keluarga inti yang
=== Garis Keturunan ===
▲Orang Kei menganut prinsip garis keturunan yang bersifat patrilineal (melalui pihak ayah atau laki-laki). Dalam hal perkawinan mereka mencari pasangan di lingkungan lapisan sosial yang sama. Peranan fam atau rahayan lebih menentukan kedudukan seseorang dan dalam hubungan kekerabatan mereka menganut azas primogenitur, di mana hak anak sulung atau golongan senior lebih diutamakan.
=== Ursiu dan Lorlim ===
Ketentuan-ketentuan adat warisan leluhurnya mereka sebut hukum ''Larvul Ngabel.'' Selain mengatur perilaku anggota masyarakat hukum adat ini juga menggariskan masyarakat Kei ke dalam dua kelompok adat. Pertama, kelompok Ursiu atau "persekutuan sembilan" yang sebagian besar berdiam di kecamatan [[Kei Kecil, Maluku Tenggara|Kei kecil]]. Kedua, kelompok Lorlim atau ''"persekutuan lima"'' yang berdiam di Kecamatan [[Kei Besar, Maluku Tenggara|Kei besar]]. Simbol keberadaan kedua kelompok adat ini antara lain terlihat dari jumlah tiang balai adat (abua) di kampung-kampung mereka. Tiang balai adat pada kelompok adat. Ursiu berjumlah sembilan buah, sedangkan pada kelompok adat Lorlim berjumlah lima buah.
=== Struktur Sosial ===
Struktur sosialnya masyarakat Kei terbagi menjadi tiga golongan atau lapisan sosial yaitu :
# '''''Mel-mel''''' merupakan Golongan terpandang, biasanya adalah para pemimpin adat dan orang kaya pada lapisan sosial teratas.
# '''''Ren-ren''''' merupakan Golongan tengah terdiri dari rakyat kebanyakan.
# '''''Hiri-hiri''''' merupakan kelompok budak yang tidak memiliki apa-apa (dikenal pada masa lalu)
Sistem pelapisan sosial dari masa lalu sebagian masih terlihat pemgaruhnya dalam kehidupan sosial sehari-hari. Misalnya dalam menentukan jodoh, dan menentukan pimpinan masyarakat, tatakrama dalam pergaulan sehari-hari, dan keterlibatan dalam upacara tertentu.
=== Kepemimpinan Adat ===
# '''''Rat''''' atau '''''Ratu''''' dibantu pula oleh sejumlah pejabat seperti '''''Marinyo''', '''Kapitan''''', dan '''''Mayor''''' yakni raja pada desa adat (''negeri'') Suku Kei.
# '''''Tae Jan''' atau '''Tuan Tanah''''' adalah pemimpin Kampung-kampung (''soa'') bawahan dari ''negeri''
# '''''Tovoat''''' adalah seorang senior bijaksana yang memimpin kharisma adat
# '''''Mitu Duan''''' yaitu orang-orang yang dianggap memiliki kekuatan gaib
''Rat'' sendiri dalam pemerintahannya mendapat pertimbangan dari badan musyawarah adat, yaitu ''Badan Saniri Negeri'' yang terdiri dari unsur-unsur pemimpin adat di atas. Pada masa sekarang pengaruh Rat masih cukup besar, terutama dalam menentukan seorang Kepala desa menurut sistem pemerintahan nasional<ref>{{Cite book|title=Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia|url=https://books.google.co.id/books?id=w_FCDAAAQBAJ&lpg=PA170&ots=yRy9GsAT6M&dq=ensikolpedi%20suku%20bangsa%20indonesia%20zulyani%20hidayah%20kekerabaan%20suku%20kei&pg=PA170#v=onepage&q=ensikolpedi%20suku%20bangsa%20indonesia%20zulyani%20hidayah%20kekerabaan%20suku%20kei&f=false|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|date=2015|isbn=9789794619292|language=id|first=Dr Zulyani|last=Hidayah}} Hal. 170</ref>.
== Daftar Rujukan ==
|