Stasiun Kebasen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Layanan persilangan di stasiun ini sudah dihilangkan sejak jalur ganda lintas Purwokerto-Kroya aktif.
Baris 18:
|track=3 (jalur 2: sepur lurus)
|platform=3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak rendah)}}
'''Stasiun Kebasen (KBS)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di [[Gambarsari, Kebasen, Banyumas]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16 m ini termasuk dalam [[Daerah Operasi V Purwokerto]]. Stasiun ini juga berada di dekat [[Bendung Gerak Serayu Gambarsari]] dan [[Terowongan Kebasen|Terowongan KA Kebasen]]. Jalan Stasiun menghubungkan stasiun ini dengan Jalan Raya Kebasen. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus.
 
Di antara stasiun ini dan [[Stasiun Notog]], jalur rel akan menembus dua [[terowongan]] kereta api, yakni [[Terowongan Notog]] (260 m) dan [[Terowongan Kebasen]] (79 m), serta melintasi jembatan panjang yang menyeberangi sungai terbesar di [[Jawa Tengah]], yaitu [[Kali Serayu|Sungai Serayu]]. Kedua terowongan tersebut merupakan terowongan lengkung yang dibangun pada tahun 1915 oleh perusahaan kereta api [[Hindia Belanda]], ''[[Staatsspoorwegen]]'' (SS).
Sehubungan dengan dibangunnya jalur ganda yang menghubungkan Purwokerto dengan Kroya, bangunan stasiun baru di selatan bangunan lama telah dibangun menggantikan bangunan lama dan ditambah satu jalur lagi di sisi timur laut stasiun. Tata letak stasiun ini juga diubah, sehingga setelah letaknya digeser, jumlah jalur di stasiun ini kini bertambah menjadi empat dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus. Dengan dioperasikannya jalur ganda ini per 28 Januari 2019, stasiun ini direncanakan hanya akan melayani persusulan antarkereta api saja.<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/read/2019/01/28/160345/4403913/1536/uji-coba-jalur-ganda-perjalanan-ka-jalur-selatan-terganggu|title=Uji Coba Jalur Ganda, Perjalanan KA Jalur Selatan Terganggu|last=Heksantoro|first=Rinto|website=detiknews|access-date=2019-01-31}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://regional.kompas.com/read/2019/01/28/16511071/jalur-ganda-kroya-kebasen-diuji-10-kereta-ini-alami-keterlambatan|title=Jalur Ganda Kroya-Kebasen Diuji, 10 Kereta Ini Alami Keterlambatan|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-01-31}}</ref> Selain itu, Terowongan Kebasen yang baru juga dibangun dengan dua lubang. Dengan selesainya jalur ganda ini, terowongan yang lama ditutup dan dijadikan [[cagar budaya]].<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/3750576/terowongan-jalur-ganda-ka-tembus-bukit-di-banyumas-siap-operasi-2018|title=Terowongan Jalur Ganda KA Tembus Bukit di Banyumas Siap Operasi 2018|last=Chandra|first=Ardan Adhi|newspaper=detikfinance|access-date=2018-02-02}}</ref>
 
Awalnya Stasiun Kebasen menggunakan bangunan lama dan memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus. Setelah pembangunan [[Jalur ganda|jalur ganda]] pada segmen lintas stasiun ini dan [[Stasiun Kroya]], terdapat bangunan stasiun baru di sebelah selatan yang menggantikan bangunan lama dan ditambah satu jalur baru di sisi timur laut stasiun. Tata letak stasiun ini juga diubah, sehingga setelah letaknya digeser, jumlah jalur di stasiun ini kini bertambah menjadi empat dengan jalur 3 juga dijadikan sepur lurus hanya untuk arah [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]] dan jalur 2 hanya untuk arah Kroya saja.
Ke arah utara terowongan, tepatnya di bawah [[Jembatan Serayu (Kebasen)|Jembatan Kali Serayu Kebasen]], terdapat perpotongan jalur dengan [[Serajoedal Stoomtram Maatschappij]] menuju [[Stasiun Purwokerto Timur]] dan [[Stasiun Maos]], namun sayangnya jalur tersebut sudah dibongkar oleh pekerja [[Romusa|romusha]] [[Jepang]] pada [[masa pendudukan Jepang]].
 
Sehubungan dengan dibangunnya jalur ganda yang menghubungkan Purwokerto dengan Kroya, bangunan stasiun baru di selatan bangunan lama telah dibangun menggantikan bangunan lama dan ditambah satu jalur lagi di sisi timur laut stasiun. Tata letak stasiun ini juga diubah, sehingga setelah letaknya digeser, jumlah jalur di stasiun ini kini bertambah menjadi empat dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus. Dengan dioperasikannya jalur ganda ini per 28 Januari 2019, stasiun ini direncanakan hanya akan melayani persusulan antarkereta api saja.<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/read/2019/01/28/160345/4403913/1536/uji-coba-jalur-ganda-perjalanan-ka-jalur-selatan-terganggu|title=Uji Coba Jalur Ganda, Perjalanan KA Jalur Selatan Terganggu|last=Heksantoro|first=Rinto|website=detiknews|access-date=2019-01-31}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://regional.kompas.com/read/2019/01/28/16511071/jalur-ganda-kroya-kebasen-diuji-10-kereta-ini-alami-keterlambatan|title=Jalur Ganda Kroya-Kebasen Diuji, 10 Kereta Ini Alami Keterlambatan|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-01-31}}</ref> Selainbersamaan itu,dengan selesainya pembangunan Terowongan Kebasen yang baru juga dibangun dengan dua lubang., Denganmaka selesainyasecara jalurotomatis gandatrase ini,jalur dan terowongan lama yang lamaterletak berdampingan dengan [[Bendung Gerak Serayu Gambarsari|Bendung Gerak Sungai Serayu]] ditutup danserta dijadikan [[cagar budaya]].<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/3750576/terowongan-jalur-ganda-ka-tembus-bukit-di-banyumas-siap-operasi-2018|title=Terowongan Jalur Ganda KA Tembus Bukit di Banyumas Siap Operasi 2018|last=Chandra|first=Ardan Adhi|newspaper=detikfinance|access-date=2018-02-02}}</ref>
Saat ini stasiun ini hanya melayani persilangan dan persusulan antarkereta api saja, bukan untuk melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang. Persilangan dan persusulan yang dilayani berdasarkan Gapeka 2017 revisi 17 Februari 2019 adalah:
 
* [[Kereta api Gajah Wong|KA Gajah Wong]] tujuan [[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta]] (KA 154) bersilang luar biasa dengan [[Kereta api Argo Lawu|KA Argo Lawu Fakultatif]] tujuan [[Stasiun Gambir|Jakarta]] (KA 7F) yang melintas langsung
Berikutnya, per 6 Maret 2019, jalur ganda lintas Purwokerto-Kroya sudah tersambung dan resmi dioperasikan sehingga di stasiun ini sudah tidak ada lagi persilangan antarkereta api yang dilayani. Kini stasiun ini hanya melayani persusulan antarkereta api saja.
* [[Kereta api Kutojaya Utara|KA Kutojaya Utara]] tujuan [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]] (KA 192) bersilang luar biasa dengan [[Kereta api Mataram|KA Mataram]] tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] (PLB 7029) yang melintas langsung
 
* [[Kereta api Jaka Tingkir|KA Jaka Tingkir]] tujuan [[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta]] (KA 148) bersilang dengan [[Kereta api ketel|KA angkutan BBM]] tujuan [[Stasiun Tegal|Tegal]] (KA 2608/2605) yang melintas langsung
Ke arah utara terowongan, tepatnya di bawah [[Jembatan Serayu (Kebasen)|Jembatan Kali Serayu Kebasen]], terdapat perpotongan jalur dengan [[Serajoedal Stoomtram Maatschappij]] menuju [[Stasiun Purwokerto Timur]] dan [[Stasiun Maos]], namun sayangnya jalur tersebut sudah dibongkar oleh pekerja [[Romusa|romusha]] [[Jepang]] pada [[masa pendudukan Jepang]].
* [[Kereta api Bengawan|KA Bengawan]] tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] (KA 183) bersilang luar biasa dengan [[Kereta api Gaya Baru Malam Selatan|KA Jayakarta Premium]] tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] (KA 7064) yang melintas langsung
* [[Kereta api Gajayana|KA Gajayana]] tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] (KA 42) bersilang dengan [[Kereta api Argo Dwipangga|KA Argo Dwipangga]] tujuan [[Stasiun Gambir|Jakarta]] (KA 9) yang melintas langsung
* [[Kereta api Gaya Baru Malam Selatan|KA Jayakarta Premium]] tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] (KA 7063) bersilang dengan [[Kereta api Sawunggalih Utama|KA Sawunggalih]] tujuan [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]] (KA 124) yang melintas langsung
 
== Insiden ==