Rumah musalaki: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{inuseuntil|12 Maret 2019}}
'''Rumah Musalaki''' adalah [[rumah adat]] atau [[rumah tradisional]] yang banyak dijumpai di [[provinsi]] [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Rumah ini sendiri menjadi lambang dari provinsi Nusa Tenggara Timur. Rumah adat ini sendiri merupakan tempat tinggal khusus bagi kepala suku dari beberapa suku di provinsi Nusa Tenggara Timur. Karena sudah menjadi lambang dari provinsi, saat ini desain bangunan pemerintahan seperti kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten di Nusa Tenggara Timur mayoritas mengadopsi konsep dari rumah Musalaki, serta di beberapa wilayah rumah ini sudah dihuni oleh masyarakat pada umumnya.
Baris 10 ⟶ 11:
=== Struktur Bagian Bawah ===
Struktur bagian bawah rumah Musalaki terdiri dari struktur pondasi dan struktur lantai. Struktur ini dijabarkan sebagai berikut:
* '''Struktur Pondasi Kuwu Lewa''' : Struktur pondasi pada bangunan rumah Musalaki menggunakan bahan batu lonjong yang dipasang berdiri secara vertikal. dalam bahasa Ende Lio, pondasi disebut leke lewu yang artinya adalah tiang kolom. Bentuk dari pondasi rumah Musalaki yang unik yaitu kolom bangunan hanya diletakkan diatas sebuah batu datar yang sudah terbentuk di alam. Manfaat pembuatan struktur pondasi tersebut adalah untuk menghindari keretakan pada kolom bangunan pada saat terjadi gempa, sedangkan bentuk lantai dibuat seperti panggung bertujuan untuk memungkinkan sirkulasi udara dari bawah lantai dapat berjalan baik, sehingga dapat mengatasi dan menghindari kelembapan pada lantai bangunan rumah Musalaki.
* '''Struktur Maga''' : Struktur lantai rumah adat Musalaki dalam bahasa Ende Lio biasa disebut ''maga''. Maga terbuat dari bilah papan yang disusun sejajar dengan sistem satu arah. Struktur lantai pada Musalaki terdiri dari dua bagian yaitu lantai ''tenda teo'' (teras gantung) dan ''lantai koja ndawa'' (lantai ruang dalam), yang membedakan antara keduanya adalah perbedaan tinggi lantai tersebut. Tujuan pembuatan lantai dari bilah papan adalah agar udara yang melewati kolong rumah dapat masuk ke ruang atas, sama seperti penjelasan pada bagian pondasi sebelumnya. Selain itu dengan menggunakan lantai papan, tingkat kelembapan di dalam bangunan juga akan berkurang, mengingat ketinggian lantai rumah ini tidak seperti rumah adat lain pada umumnya yaitu berkisar antara 60 hingga 100 sentimeter dari permukaan tanah.
=== Struktur Bagian Atas ===
Struktur bagian atas rumah Musalaki terdiri dari struktur atas lantai dan struktur atap. Struktur ini dijabarkan sebagai berikut:
* '''Struktur Wisu''' : Struktur atas lantai rumah adat Musalaki dalam bahasa Ende Lio biasa disebut ''wisu'' atau tiang kolom. Struktur ini mempunyai empat buah wisu penyangga yang ditopang dari ''isi ine wawo'' (balok kayu palang bagian atas) yang memiliki panjang 400 cm yang ditopang oleh ''isi mbasi'' (balok kayu palang bagian bawah) yang panjangnya 450 cm . Bangunan Musalaki tidak mempunyai dinding pembatas ruang. Tinggi masing-masing wisu bangunan Musalaki adalah sekitar 120 cm di mana masing-masing wisu memiliki bentuk yang berbeda. Wisu berbentuk bulat di bagian bawah dan bagian atasnya berbentuk menyerupai sebuah kerucut segi empat. Masing–masing wisu mempunyai ciri khas ukiran yang mempunyai filasofi bagi masyarakat Suku Ende Lio. Antara tiang kolom samping kanan dan samping kiri Musalaki terdapat ''leke raja'' yaitu satu tiang badan rumah yang panjangnya 120 cm, terletak di bagian tengah yang menghubungkan dengan tiang ''mangu'' (tiang nok) yang panjangnya 450 cm untuk menahan bubungan yang membentuk atap rumah yang diikat oleh ''isi mbasi wawo'' (balok kayu palang bagian atas) yang memliki panjang 650 cm. Untuk rumah Musalaki tiang leke raja dan tiang mangu menjadi satu tiang dan kayu palang menghubungkan tiang mangu yaitu ''saka ubu'' (bubungan), kedua tiang leke raja ini dipasang dengan menggunakan seremonial adat Suku Ende Lio. Pada tiang leke raja dan mangu mempunyai seni ukiran simbol binatang reptil dan binatang lainnya.
* '''Struktur Atap''' : Merupakan struktur paling atas dari rumah Musalaki. Tiang mangu pada bagian struktur rangka atap Musalaki berfungsi sebagai pembentuk struktur kuda–kuda yang dihubungkan dengan saka ubu. Struktur kuda–kuda pada bagian rangka atap Musalaki disebut ''jara'' yang merupakan kayu palang yang menghubungkan antara ujung tiang mangu atau leke raja untuk membentuk bubungan atap Musalaki. Pada bagian struktur atap terdapat ''pella'' yang merupakan kayu palang untuk membentuk sudut bubungan yang menghubungkan tiang mangu atau leke raja dengan tiang wisu. Pada bagian rangka atap terdapat ''lare'' serta ''eba'' (gording) yang terbuat dari bilah bambu yang panjang dan letaknya sejajar dengan gola yang merupakan kayu palang berbentuk persegi sebagai penyangga kuda–kuda dan pella, jaraknya berdekatan atau disesuaikan dengan ''ngu ki'' (alang-alang penutup atap). Dan yang terakhir yang paling atas adalah ''ate ubu'' (puncak atap) yang bahannya adalah ''nao'' (ijuk) sebagai pengikat dan ''ki'' (alang-alang) yang dipasang secara selang-seling dari bawah ke atas.
== Sao Ata Mosa Lakitana ==
|