Rumah musalaki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 11:
=== Struktur Bagian Bawah ===
Struktur bagian bawah rumah Musalaki terdiri dari struktur pondasi dan struktur lantai. Struktur ini dijabarkan sebagai berikut:
* '''Struktur Pondasi Kuwu Lewa''' : Struktur pondasi pada bangunan rumah Musalaki menggunakan bahan batu lonjong yang dipasang berdiri secara vertikal. dalam bahasa Ende Lio, pondasi disebut ''leke lewu'' yang memiliki arti tiang kolom. Bentuk dari pondasi rumah Musalaki yang unik yaitu kolom bangunannya diletakkan diatas sebuah batu datar yang sudah terbentuk di alam. Manfaat pembuatan struktur pondasi tersebut adalah untuk menghindari keretakan pada kolom bangunan pada saat terjadi situasi tak terduga seperti gempa dan bencana alam lainnya, sedangkan lantai dibuat seperti panggung bertujuan untuk memungkinkan sirkulasi udara dari bawah lantai dapat berjalan baik, sehingga dapat mengatasi dan menghindari kelembapan pada lantai bangunan rumah Musalaki.<ref name=Budaya>[https://budaya-indonesia.org/RUMAH-MUSALAKI-RUMAH-ADAT-DARI-NUSA-TENGGARA-TIMUR-NTT Budaya Indonesia: Rumah Musalaki Rumah Adat dari Nusa Tenggara Timur]. 28 Oktober 2017. Diakses 6 Maret 2019.</ref><ref name=Pewarta>[https://www.pewartanusantara.com/rumah-adat-nusa-tenggara-timur/ Pewarta Nusantara: Rumah Adat Nusa Tenggara Timur]. Diakses 25 Februari 2019.</ref>
* '''Struktur Maga''' : Struktur lantai rumah adat Musalaki dalam bahasa Ende Lio biasa disebut ''maga''. Maga terbuat dari bilah papan yang disusun sejajar dengan sistem satu arah. Struktur lantai pada Musalaki terdiri dari dua bagian yaitu lantai ''tenda teo'' (teras gantung) dan ''lantai koja ndawa'' (lantai ruang dalam), yang menjadi pembeda antara keduanya adalah perbedaan tinggi lantai tersebut. Tujuan pembuatan lantai dari bilah papan ini adalah agar udara yang melewati kolong rumah dapat masuk ke ruang atas, sama seperti penjelasan pada bagian pondasi sebelumnya. Selain itu dengan menggunakan lantai papan, tingkat kelembapan di dalam bangunan juga akan berkurang, mengingat ketinggian lantai rumah ini tidak seperti rumah adat lain pada umumnya yaitu berkisar antara 60 hingga 100 sentimeter dari permukaan tanah.<ref name=Budaya /><ref name=Pewarta />