Saluak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
Saluak menurut Ampera Salim (2004:39) “Saluak bahasa Minang artinya saling terikat. Jadinya pakaian di kepala yangterbuat dari kain yang saling terikat (berseluk beluk).”
 
Saluak berasal dari bentangan kain berukuran segi empat. Kain dilipat, ditekuk, dan dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat melingkar. Saluak berbentuk bundar mengikuti lingkar kepala, kecuali pada bagian muka yang dibuat datar. Pada bagian muka saluak, terdapat kerut-kerut hasil lipatan kain, yang membentuk jenjang. Peniti digunakan untuk membentuk kerutan saluak dengan cara menyematkannya pada bagian atas saluak. Pada bagian sisi belakang saluak, terdapat pilinan ujung sisi kiri dan ujung sisi kanan kain saluak. Adapun bagian dalam saluak mengikuti bentuk luar saluak, yakni terdapat kerut-kerutan hasil lipatan kain. {{sfn|Anwar|1985|pp=27}}
 
Kain pada saluak dapat berupa kain songket atau kain batik berbahan katun. Saluak yang digunakan oleh pengantin laki-laki biasanya merupakan kain songket berbenang emas. Motifnya berupa batang pinang, bunga tanjung, dan tumbuhan lainnya. Warna saluak mengikuti warna bahan batik yang digunakan, seperti warna-warna cokelat tua, cokelat muda, dan warna merah batat.{{sfn|Dina Herlina Sari|2015|pp=8}}