Nahdlatul Ulama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k ←Suntingan 158.140.173.25 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Ardiansyah Bagus Suryanto Tag: Pengembalian |
||
Baris 1:
{{Infobox Organization
|name = Nahdlatul 'Ulama
|image = Flag of Nahdlatul Ulama.jpg
|size = 150px
|alt =
|caption = Lambang Jam'iyyah Nahdlatul 'Ulama
|map =
|msize =
|malt =
|mcaption =
|formation = 16 Rajab 1344 (31 Januari 1926)
|type = Organisasi
|purpose = Keagamaan dan sosial (Islam)
|headquarters = 1. Jalan Bubutan VI no. 2, [[Surabaya]], [[Indonesia]] <br> 2. Jl. Kramat Raya no. 164, [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], [[Indonesia]]
|region_served = [[Indonesia]]
|membership = 90 juta (2015)<ref name="Ghosh2013">{{cite book|author=Ranjan Ghosh|title=Making Sense of the Secular: Critical Perspectives from Europe to Asia|url=http://books.google.com/books?id=0v7ipRmW6M0C&pg=PA202|date=4 January 2013|publisher=Routledge|isbn=978-1-136-27721-4|pages=202–}}</ref><ref>http://www.crwflags.com/fotw/flags/id_nu.html</ref>
|leader_title = Rais Aam Syuriah
|leader_name = [[Miftachul Akhyar|KH. Miftachul Akhyar]]
|leader_title2 = Ketua Umum Tanfidziyah
|leader_name2 = [[Said Aqil Siradj|Dr. K.H. Said Aqil Siradj, MA]]
|website = [http://www.nu.or.id/ Situs web resmi]
}}
'''Nahdlatul 'Ulama''' (''Kebangkitan 'Ulama'' atau ''Kebangkitan Cendekiawan Islam''), disingkat '''NU''', adalah sebuah [[organisasi]] [[Islam]] terbesar di [[Indonesia]].<ref>http://www.antaranews.com/berita/368105/gus-sholah-nu-masih-kalah-dengan-muhammadiyah</ref> Organisasi ini berdiri pada [[31 Januari]] [[1926]] dan bergerak di bidang [[pendidikan|keagamaan, pendidikan]], [[sosial]], dan [[ekonomi]]. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan yang dianut jauh sebelumnya, yakni paham Ahlussunnah wal Jamaah.<ref>KH. Achmad Siddiq. ''Khittah Nahdliyyah.'' Surabaya: Balai Pustaka. 1980.</ref> Selain itu, NU sebagaimana organisasi-organisasi pribumi lain baik yang bersifat sosial, budaya atau keagamaan yang lahir di masa penjajah, pada dasarnya merupakan perlawanan terhadap penjajah.<ref>KH. Abdul Wahab Hasbullah. ''Kaidah Berpolitik & Bernegara.'' Jakarta: PBNU. 2014.</ref> Hal ini didasarkan, berdirinya NU dipengaruhi kondisi politik dalam dan luar negeri, sekaligus merupakan kebangkitan kesadaran politik yang ditampakkan dalam wujud gerakan organisasi dalam menjawab kepentingan nasional dan dunia Islam umumnya.<ref>Aboebakar Atceh. ''Sejarah Hidup KH. A. Wachid Hasyim.'' Jombang: Pustaka Tebu Ireng. 2015. </ref>
== Sejarah ==
Akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul [[1908]] tersebut dikenal dengan "[[Kebangkitan Nasional]]". Semangat kebangkitan terus menyebar - setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan.
Baris 14 ⟶ 39:
== Paham Keagamaan ==
NU menganut paham [[Ahlussunah waljama'ah
Gagasan kembali kekhittah pada tahun [[1984]], merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran ahlussunnah wal jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fikih maupun sosial. Serta merumuskan kembali hubungan NU dengan negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.
|