Istana Raja Sumbawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
Bangunan berbentuk rumah panggung dengan luas bangunan 904 M2, Istana Dalam Loka terlihat sangat megah. Istana ini dibangun dengan bahan kayu yang memiliki filosofi adat "''adat berenti ko syara, syara barenti ko kitabullah''", yang berarti semua aturan adat istiadat maupun nilai-nilai dalam sendi kehidupan masyarakat Sumbawa harus bersemangatkan pada syariat [[Islam]]. Pembangunan Istana ini dipimpin dan dikoordinir langsung oleh Imam H. Hasyim, Imam Masjid Kedatuan Taliwang yang ditunjuk langsung oleh kesultanan. Lambang keislaman pada bangunan ini juga terlihat pada kayu-kayu penyangga berjumlah 99 yaitu 98 tiang dengan satu "tiang ngantung". Bangunan utama yaitu bala rea yang dibangun dengan kayu jati merupakan pengganti dari kediaman raja yang dulu pernah terbakar saat terjadi kecelakaan yaitu letusan bubuk mesiu di dalam kerajaan. Dibangun dengan sistem baji, bangunan ini memiliki tingkat kelenturan yang tinggi,memungkinkan untuk membuat bangunan bertahan apabila terjadi [[gempa bumi]]. Istana ini dibangun menghadap arah selatan karena memiliki makna tersendiri juga. Berdasarkan hukum arah mata angin, selatan memiliki makna yang dipercaya dapat memberikan suasana sejuk,tenteram, damai, dan nyaman. Tidak hanya itu, selatan pun bermakna bagi kepemimpinan yaitu menatap pada masa lalu yang bila diartikan pemimpin harus memiliki kebijaksanaan dan kearifan dalam menyikapi masa lalu yang bisa dibawa ke masa kini. Dalam Loka merupakan sebuah lokasi untuk istana yang dirancang khusus sebagai pusat pemerintahan kesultanan Sumbawa yang lengkap yang terdiri dari:
# Bala Rea yang
# Bala Mulo merupakan perwujudan dari konstruksi bangunan khusus yang biasa digunakan
# Bala Datu Raja Muda / Datu Lolo adalah yakni Istana serta puri yang diperuntukkan dan dikhususkan hanya terbatas bagi Putra Mahkota yang merupakan calon pengganti Sultan yang tengah berkuasa.
# Bale Bawa adalah rumah yang diperuntukkan dan dikhususkan bagi dan untuk kediaman para Abdi Dalam (pembantu istana) dan Petugas Istana, termasuk di dalamnya sebagai tempat tinggal bagi Istri (bukan permaisuri) Sultan. Bale Bawa ini berada di luar halaman Istana dan jumlahnya juga cukup banyak mengingat petugas dan Abdi Dalam yang cukup banyak.
# Lawang Rare (gerbang) terletak
# Sarapo Kamutar
# Alang Aji / Alang Kamutar adalah merupakan gudang hasil panen lumbung padi
# Jambang Sasir adalah yakni bangunan atau gedung khusus dan tersendiri yang berhubungan dan berkaitan dengan segala kegiatan di dapur.
# Bale Pamaning adalah merupakan tempat serta ruangan untuk mandi khusus dan tersendiri bagi Sultan/permaisuri dan putra-putri sultan.
# Sarumung Belo / Karubung adalah merupakan sumur (perigi) dan sekaligus toilet (kamar kecil) bagi penghuni istana yang lain maupun tamu istana.
# Pakatik Kamutar adalah merupakan kandang tempat tinggal bagi kuda kesultanan sekaligus tempat pemeliharaan dan perawatan kuda sultan beserta petinggi Kesultanan Sumbawa.
=== Bala Rea ===
|