Muhammad: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 288:
Selama hidupnya Muhammad menikah dengan 11 atau 13 orang wanita (terdapat perbedaan pendapat mengenai hal ini). Pada umur 25 Tahun ia menikah dengan Khadijah, yang berlangsung selama 25 tahun hingga Khadijah kematian.<ref name="Esp2">Esposito, John (1998). ''Islam: The Straight Path''. Oxford University Press. ISBN 0-19-511233-4. p.18</ref> Pernikahan ini digambarkan sangat bahagia,<ref>Bullough, Vern; Brenda Shelton, Sarah Slavin (1998). ''The Subordinated Sex: A History of Attitudes Toward Women''. University of Georgia Press. ISBN 978-0-8203-2369-5. p.119</ref><ref name="Reeves46">Reeves, Minou (2003). ''Muhammad in Europe: A Thousand Years of Western Myth-Making''. NYU Press. ISBN 978-0-8147-7564-6. p.46</ref> sehingga saat meninggalnya Khadijah (yang bersamaan dengan tahun meninggalnya [[Abu Thalib]] pamannya) disebut sebagai tahun kesedihan.
Sepeninggal Khadijah, [[Khawla binti Hakim]] menyarankan kepadanya untuk menikahi [[Saudah binti Zam'ah]] (seorang janda) atau [[Aisyah]] (putri [[Abu Bakar]]) pada saat ia berumur enam tahun. Atas perintah Allah, Muhammad menikahi keduanya. Kemudian Muhammad tercatat menikahi beberapa orang wanita lagi hingga jumlah seluruhnya sekitar 11 orang, sembilan di antaranya masih hidup sepeninggal Muhammad.
Para ahli sejarah antara lain [[William Montgomery Watt|Watt]] dan [[John Louis Esposito|Esposito]] berpendapat bahwa sebagian besar perkawinan itu dimaksudkan untuk memperkuat ikatan politik (sesuai dengan budaya Arab), atau memberikan penghidupan bagi para janda (saat itu janda lebih susah untuk menikah karena budaya yang menekankan perkawinan dengan perawan).<ref name="EIA">[[William Montgomery Watt|Watt, M]]. ''Aisha bint Abi Bakr''. Article at Encyclopaedia of Islam Online. Ed. P.J. Bearman, Th. Bianquis, C.E. Bosworth, E. van Donzel, W.P. Heinrichs. Brill Academic Publishers. ISSN 1573-3912. pp. 16-18</ref><!-- masih menjadi perdebatan; saya sembunykan dulu sementara ( ttd: Achmad )Status dari beberapa istri Muhammad menjadi sumber perdebatan dalam sejarah. [[Maria al-Qibtiyya]] dikatakan seorang budak atau seorang budak yang dibebaskan. Di sisi lain terdapat perdebatan tentang umur Aisyah saat dinikahi. Sebagian besar referensi (termasuk [[sahih Bukhari]] dan [[sahih Muslim]]) menyatakan bahwa upacara perkawinan tersebut terjadi diusia enam tahun, dan Aisyah diantarkan memasuki rumah tangga Muhammad sejak umur sembilan tahun.<ref>[http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/muslim/008.smt.html#008.3310 Sahih Muslim, Book 8, Number 3310]</ref><ref>[http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/062.sbt.html#007.062.064 Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 64]</ref><ref>[http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/062.sbt.html#007.062.088 Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 88]</ref> Sementara pada [[hadis]] lainnya dikatakan Aisyah pada umur belasan tahun saat itu. Hadis yang diberikan masih perlu di lihat kembali derajat keshahihannya, karena tidak dijelaskan secara jelas siapa perawinya.-->
|