Amir Sjarifoeddin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Chellizto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Membatalkan suntingan berniat baik oleh Chellizto (bicara): Tanpa sumber. (Twinkle ⛔)
Tag: Pembatalan
Baris 37:
|children = 6
|profession = [[Politikus]]
|religion = [[Kristen Protestan]]
 
}}
 
'''[[Meester in de Rechten|Mr.]] Amir Sjarifoeddin Harahap''' (ejaan baru: '''Amir Syarifuddin Harahap''') ({{lahirmati|[[Kota Medan|Medan]], [[Sumatera Utara]]|27|4|1907|[[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|19|12|1948}}) adalah seorang politikus sosialis dan salah satu pemimpin terawal [[Indonesia|Republik Indonesia]]. Ia menjabat sebagai [[Perdana Menteri Indonesian esiaIndonesia|Perdana Menteri]] ketika [[Revolusi Nasional Indonesia]] sedang berlangsung.<ref name="VICKERS_86">Vickers (2005), page 86</ref> Berasal dari keluarga [[Angkola]] [[Muslim]], Amir kemudian memeluk agama [[Kristen Protestan]] setelah ia bersekolah di [[Belanda]]. Amir Sjarifoeddin kemudian dikenal sebagai Perdana Menteri kedua di Indonesia dan merupakan Perdana Menteri Indonesia pertama yang beragama Kristen. Semasa hidupnya, Amir dikenal sebagaimenjadi pemimpin [[sayap kiri]] terdepan pada masa Revolusi. Pada tahun 1948, ia dieksekusi mati oleh pemerintah karena dugaan keterlibatan terlibat dalam pemberontakan komunis.
 
== Kehidupan awal ==
Baris 49 ⟶ 48:
 
=== Pendidikan ===
Amir menikmati pendidikan di [[ELS]] atau sekolah dasar Belanda di Medan pada tahun 1914 hingga selesai Agustus 1921. Atas undangan saudara sepupunya, [[Todung Sutan Gunung Mulia|T.S.G. Mulia]] yang baru saja diangkat sebagai anggota [[Volksraad]] dan belajar di kota [[Leiden]] sejak 1911, Amir pun berangkat ke Leiden. Tak lama setelah kedatangannya dalam kurun waktu 1926-1927 dia menjadi anggota pengurus perhimpunan siswa [[Gymnasium]] di [[Haarlem]], selama masa itu pula Amir aktif terlibat dalam diskusi-diskusi kelompok kristen misalnya dalam CSV-op Java yang menjadi cikal bakal [[GMKI]] ([[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia]]). Ia dan Mulia tinggal menumpang di rumah Dirk Smink, seorang guru yang adalah pemeluk [[Kristen]] [[Calvinis]], taat.Dirk HalSmink, inilahdan yangdi kemudiansini mempengaruhijuga pandanganMulia iman Amir yang kemudian menjadi seorang pemeluk Kristen Protestan dikemudian harimenumpang.
 
PadaNamun bulanpada September 1927, sesudah lulus ujian tingkat kedua, Amir kembali ke kampung halaman karena masalah keluarga, walaupun teman-teman dekatnya mendesak agar menyelesaikan pendidikannya di Leiden. Kemudian Amir masuk Sekolah Hukum di Batavia, menumpang di rumah Mulia (sepupunya) yang telah menjabat sebagai direktur sekolah pendidikan guru di [[Jatinegara, Jakarta Timur|Jatinegara]]. Kemudian Amir pindah ke asrama pelajar [[Indonesisch Clubgebouw]], Kramat 106, ia ditampung oleh senior satu sekolahnya, Mr. [[Muhammad Yamin]].
 
== Perjuangan ==