Kadipaten Panjalu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Duke Fajar (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Duke Fajar (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{gabungke|Kerajaan Kadiri}}
'''Panjalu''' adalah sebuah kerajaan bercorak [[Hindu]] yang terletak di kaki [[Gunung Sawal]]. Secara geografis pada [[abad ke-15]]
Panjalu berasal dari kata ''jalu'' (bhs. Sunda) yang berarti ''jantan, jago, maskulin'', yang didahuloi dengan awalan pa (n). Kata Panjalu berkonotasi dengan kata-kata: ''jagoan, jawara, pendekar, warrior'' (bhs. Inggeris: petarung, ahli beladiri), dan ''knight'' (bhs. Inggeris: kesatria, perwira). Nama Panjalu mulai dikenal ketika wilayah itu berada dibawah pemerintahan Prabu Sanghyang Ranggagumilang; sebelumnya kawasan Panjalu lebih dikenal dengan sebutan Kabuyutan Sawal atau Kabuyutan Gunung Sawal. Istilah Kabuyutan identik dengan daerah Kebataraan yaitu daerah yang memiliki kewenangan keagamaan (Hindu) seperti Kabuyutan Galunggung atau Kebataraan Galunggung. Kabuyutan adalah suatu tempat atau daerah yang dianggap suci dan biasanya terletak di lokasi yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya, biasanya di bekas daerah
Pendiri kerajaan Panjalu adalah Batara Tesnajati yang petilasannya terdapat di Karantenan Gunung Sawal. Mengingat gelar Batara yang disandangnya, maka kemungkinan besar pada awal berdirinya Panjalu adalah suatu daerah kebataraan sama halnya dengan Kebataraan Galunggung yang didirikan oleh Batara Semplak Waja. Daerah
== Kekuasaan Kebataraan ==
Menurut sumber sejarah Kerajaan Galunggung, para batara yang pernah bertahta di Galunggung adalah Batara Semplak Waja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, Batara Wastuhayu, dan Batari Hyang. Berdasarkan keterangan Prasasti Geger Hanjuang, Batari Hyang dinobatkan sebagai penguasa Galunggung pada tanggal [[21 Agustus]] [[1111]] M atau 13 Bhadrapada 1033 Caka. Kebataraan Galunggung adalah cikal bakal Kerajaan Galunggung yang dikemudian hari menjadi Kabupaten Sukapura (Tasikmalaya).
|