Aesan gede: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
Pakaian hasil karya tenunan masyarakat tradisional Palembang itu ditenun dari benang emas atau disebut juga songket lepus dengan berbagai motif hiasan di antaranya, motif bunga melati, motif bunga mawar, motif pucuk rebung, dan motif bunga tanjung.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Triyanto|first=Triyanto|last2=Sumaryanto|first2=Totok|last3=Shanie|first3=Arsan|date=2017-08-25|title=Busana Aesan Gede dan Ragam Hiasnya sebagai Ekspresi Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Palembang|url=https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/catharsis/article/view/17031|journal=Catharsis|language=en|volume=6|issue=1|pages=49–56|doi=10.15294/catharsis.v6i1.17031|issn=2502-4531}}</ref>
*Motif bunga mawar merupakan perlambangan penawar dan menjauhkan diri dari
* Motif bunga tanjung merupakan lambang keramahan sebagai istri tuan rumah dan sebagai ucapan selamat datang kepada para tamu undangan yang hadir.<ref name=":0" />
* Motif bunga melati melambangkan kesucian, keanggunan, dan sopan santun dari mempelai wanita.<ref name=":0" />
Baris 22:
Ragam hiasnya terdiri dari motif hias geometris, motif hias tumbuhan dan motif hias binatang.<ref name=":1" /> Motif hias geometris antara lain terdapat pada kain Songket, gelang dan kalung Kebo Munggah. <ref name=":1" /> Motif hias tumbuhan berupa motif hias bunga melati, motif hias bungai teratai, motif hias bunga mawar, bunga cempaka, dan motif hias tumbuhan menjalar.<ref name=":1" /> Motif hias melati antara lain terdapat pada ragam hias Terate, Gandik, Kesuhun pengantin perempuan.<ref name=":1" /> Motif hias bunga teratai terdapat pada Kesuhun pengantin laki-laki dan perempuan.<ref name=":1" /> Motif hias bunga cempaka terdapat pada Cempako limo, gelung malang, motif hias bunga mawar terdapat pada Kesuhun pengantin laki-laki dan perempuan.<ref name=":1" /> Motif hias tumbuhan menjalar terdapat pada celana sutra dan Cenela.<ref name=":1" /> Motif hias binatang terdapat pada kalung kebo munggah.<ref name=":1" />
== Ciri khas ==
Pengantin Palembang berbusana aesan gede biasanya menggunakan mahkota bernama ''karsuhun''.<ref name=":3">{{Cite book|title=Untaian Ratna Mutu Manikam|url=https://books.google.co.id/books?id=4xdIDwAAQBAJ&pg=PA29&lpg=PA29&dq=aesan+gede+adalah&source=bl&ots=smz1SO8-l0&sig=ACfU3U308C9kylrV_LPoiOr7zrAaWue-rQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjBl8T65PzgAhUt7nMBHW2bDLY4HhDoATAJegQIARAB#v=onepage&q=aesan%20gede%20adalah&f=false|publisher=Gramedia Pustaka Utama|date=2015-06-15|isbn=9786020317632|language=id|first=M.|last=Deddy}}</ref> Mahkota ini juga dipercantik dengan hiasan rambut ''cempaka lima'' dan tusuk soeal berbunga.<ref name=":3" /> Selain itu, bentuk samping terdiri dari benang bermacam warna yang dimodifikasi menjadi motif bunga melati yang menjuntai sampai ke bahu.<ref name=":3" /> Sanggul yang dikenakan adalah gelung malang, yaitu sanggul yang merefrentasikan budaya Sriwijaya, Tiongkok, dan India.<ref name=":3" /> Sanggul ini dibawa oleh masyarakat Jawa teparnya Laskar Majapahit pada abad ke-14.<ref name=":3" /> Sanggul ini diterapkan ''lungsen'' (rambut panjang imitasi) yang membentuk angka delapan.<ref name=":3" /> Mempelai berbusana aesan gede tampil dengan mengenakan lilitan kain tenun atau disebut juga songket palembang serta penutup pada hiasan lainnya.<ref name=":3" /> Lilitan songket palembang yang digunakan harus menutupi sampai ke kaki.<ref name=":3" /> Untuk pengantin pria, menggunakan lilitan kain songket menutupi dada dan celana panjang yang berwarna kontras.<ref name=":3" /> Sebagai hiasan tambahan biasanya menggunakan teratai dada, selendang pelangi jambon, pending emas, kalung, dan gelang.<ref name=":3" /> Penutup kepala menggunakan kopiah cupak dan ditambahkan sumping dari rangkaian bunga melati untuk menggantikan posisi sumping bola beraneka warna.<ref name=":3" />
== Rujukan ==
|