Ibenzani Usman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 24:
Di luar disiplin akademiknya di bidang seni rupa, Ibenzani tetap menyalurkan kemampuannya dalam musik. Komposisi musik Ibenzani di antaranya untuk koor, musik seriosa Indonesia, musik rakyat Sumatra Barat, dan nyanyian kanak-kanak. Karya-karyanya berupa lagu Minang masih lengendaris sampai saat ini, di antaranya: "Lintuah", "Pulanglah Yuang", Sadiah", "Pasan Bundo", "Molah Manari", "Lambok Malam", dan lagu khusus berjudul "Minang Rhapsody". Lagu "Lintuah" dibawakan oleh [[Elly Kasim]] dan [[Oslan Husein]].{{sfn|Masoed Abidin|2005|pp=186–187}}{{sfn|Jurnal Kebudayaan Genta Budaya|1995|pp=78–80}}
Dalam memainkan musik, Ibenzani cenderung menggunakan alat musik piano dan biola, bukan alat musik tradisional seperti saluang atau rabab.{{sfn|Masoed Abidin|2005|pp=186–187}}
Untuk almamaternya, ITB, Ibenzani mewariskan dua lagu ciptaan yang sejak tahun 1961 selalu didengungkan setiap perayaan wisuda, yakni "Selamat Datang Tunas Warga ITB" dan "Selamat Jalan Sarjana ITB". Sebagai pencipta lagu, beberapa karyanya mendapat perhatian pengamat musik nasional. Pada 1964, dua lagu seriosa ciptaannya, "Ajakan Suci" dan "Putera Persada" dipilih dan dinyanyikan dalam ajang pemilihan [[Bintang Radio se-Indonesia]]. Pada ajang yang sama, dua karyanya kembali terpilih pada 1965, yakni Pesan "Kartini" dan "Bahana Revolusi". Terakhir dalam pemilihan Bintang Radio se-Indonesia pada 1975, terpilih lagunya berjudul "Desaku". Tak hanya handal dalam mencipta lagu, Ibenzani piawai dalam mengolah komposisi paduan suara. Ia berhasi menyabet salah satu gelar juara dalam ajang Komposisi Paduan Suara di [[Taman Ismail Marzuki]] (TIM) pada 1975 dan 1978.{{sfn|Masoed Abidin|2005|pp=186–187}}{{sfn|Jurnal Kebudayaan Genta Budaya|1995|pp=78–80}}{{sfn|Nazif Basir|2017|pp=151–153}}
Baris 54:
* {{Cite book|title=Ensiklopedi Minangkabau|last=Abidin|first=Masoed|authorlink=Masoed Abidin|publisher=Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau|url=https://books.google.co.id/books/about/Ensiklopedi_Minangkabau.html?id=VJFuAAAAMAAJ|year=2005|location=Padang|isbn=979-379-723-1|ref= {{sfnRef|Masoed Abidin|2005}}}}
* {{Cite journal|url=https://books.google.co.id/books?id=R3RuAAAAMAAJ&q=Jurnal+Kebudayaan+Genta+Budaya+%22IBENZANI+USMAN%22&dq=Jurnal+Kebudayaan+Genta+Budaya+%22IBENZANI+USMAN%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj7guHigPjgAhXF6XMBHfhNCq0Q6AEIKTAA|title=In Memoriam Prof. Dr. Ibenzani Usman|work=Jurnal Kebudayaan Genta Budaya|publisher=Yayasan Genta Budaya|year=1995|location=Padang|ref= {{sfnRef|Jurnal Kebudayaan Genta Budaya|1995}}}}
* {{cite web|url=https://www.itb.ac.id/news/read/2358/home/dies-emas-itb-28-orang-terima-penghargaan-dalam-sidang-terbuka|title=Dies Emas ITB: 28 Orang Terima Penghargaan dalam Sidang Terbuka|publisher=Institut Teknologi Bandung|date=2 Maret 2009|work=itb.ac.id|ref= {{sfnRef|itb.ac.id|2009}}}}
* {{cite web|url=https://maryulismax.wordpress.com/2006/02/10/menyoal-perubahan-motto-padang-kota-tercinta/|title=Menyoal Perubahan Motto Padang Kota Tercinta|date=10 Februari 2006|author=Maryulis Max|ref= {{sfnRef|Maryulis Max|10 Februari 2006}}}}
* {{cite web|url=http://harian.analisadaily.com/seni/news/sisi-rupa-uang-kertas-sumatera/345251/2017/05/14|title=Sisi Rupa Uang Kertas Sumatera|work=[[Harian Analisa]]|date=14 Mei 2017|author=Arif Budiman|ref= {{sfnRef|Arif Budiman|14 Mei 2017}}}}
|