Temu Mesti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
Pernikahannya dengan Sutjipto tidak bertahan lama karena pada tahun 1975 keduanya memutuskan bercerai. Setelah berpisah dari Sutjipto, Temu kembali ke Kedaleman, Kemiren dan kiprahnya sebagai [[Gandrung Banyuwangi|gandrung]] kembali berkibar. Berbagai ''tanggapan'' sebagai [[Gandrung Banyuwangi|gandrung]] banyak diterimanya, sehingga dalam sebulan dia bisa mendapatkan 20-25 kali jadwal pentas dari jam sembilan malam hingga jam empat pagi.<ref name=":3" /> Uang hasil pentas tersebut dipakainya untuk membeli perhiasan, membangun rumah, dan membeli peralatan rumah tangga.
 
Dua tahun menjanda, Temu kembali mendapatkan tambatan hati. Kali ini dia menikah dengan seorang laki-laki bernama Ridwan. Ridwan sendiri merupakan seorang duda yang berasal dari Jelun, Glagah dan memiliki dua orang anak (laki-laki dan perempuan). Pernikahan kedua itu juga tidak harmonis karena suaminya berselingkuh dengan tetangga mereka. Temu berusaha mempertahankan pernikahan itu untuk menjaga ''image'' [[Gandrung Banyuwangi|gandrung]] agar tidak dicap bahwa perempuan yang menjadi [[Gandrung Banyuwangi|gandrung]] itu tidak memiliki moral, namun dia tetap gagal mempertahankan pernikahannya.<ref name=":1" /> Mantan suaminya itu saat ini bekerja di [[Arab Saudi]].
 
Setelah perceraiannya yang kedua, Temu sempat memutuskan untuk sendiri, namun setelah cukup lama menjanda dia memutuskan menikah lagi untuk ketiga kalinya pada tahun 2014. Dari ketiga kali pernikahannya itu, Temu tidak dianugerahi anak. Dia hanya mengangkat keponakannya sebagai anak sejak masih kecil. Anak tersebut dinamakan Ryan Wibowo.<ref name=":1" />