Wawancara Aiman Witjaksono dengan Basuki Tjahaja Purnama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k perbaiki
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
=== Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2015 ===
{{utama|Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2015}}
Mulai tahun anggaran 2015, atau setelah dilantik menjadi Gubernur baru menggantikan [[Joko Widodo]], Basuki Tjahaja Purnama mengajukan ''e budgeting'' sebagai solusi untuk memperbaiki penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta. Sistem ini sebenarnya sudah diajukan sejak 2014, namuntetapi ditolak. Karena itu, dilakukan pembenahan terhadap birokrasi di DKI Jakarta dan PNS yang bersih dan memiliki kemampuan e budgeting ditunjuk. Hal ini akhirnya memicu kontroversi anggaran pembelian UPS pada RAPBD 2015. Pembahasan RAPBD 2015 akhirnya berakhir deadlock dan harus menggunakan pagu APBD 2014.<ref>[http://ahok.org/berita/news/sistem-e-budgeting-sempat-ditolak-di-2014/ ''E budgeting sempat ditolak di 2014''.] diakses dari situs Ahok.org</ref><ref>[http://news.okezone.com/read/2015/03/21/338/1122166/ahok-harus-tetap-jalankan-sistem-e-budgeting-dalam-apbd ''Ahok Harus Tetap Jalankan Sistem ebudgeting dalam APBD''.] dari situs Okezone</ref> Dalam insiden ini, Basuki diteriaki "anjing" oleh salah satu anggota dewan saat diadakan mediasi oleh Kementerian Dalam Negeri. Basuki menanggapi dengan menyebut bahwa [[daging anjing]] itu enak.<ref name="merdeka.com">[http://www.merdeka.com/jakarta/diteriaki-anjing-oleh-dprd-ahok-sebut-daging-anjing-enak.html ''Diteriaki Anjing oleh DPRD, Ahok Sebut Daging Anjing Enak''.] dari situs Merdeka</ref>
 
== Wawancara ==
Baris 32:
=== Isi wawancara ===
Topik dari wawancara ini mengenai kisruh [[Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2015]]. Basuki menjawab tuduhan yang mengatakan Basuki mencoba menyuap Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] [[Prasetyo Edi Marsudi]] senilai Rp 12,7 triliun yang ditanyakan Aiman Witjaksono.<ref>{{cite news|author=Kurnia Sari Aziza, Kistyarini {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2015/03/20/13220541/Ahok.Saya.Minta.Maaf.Bawa.Bahasa.Toilet.|title=Ahok: Saya Minta Maaf Bawa "Bahasa Toilet"|publisher=Kompas|date=20 Maret 2015|accessdate=10 Februari 2018}}</ref> Aiman juga menanyakan perihal foto istri Basuki, Veronica Tan, yang duduk di kursi gubernur dan dugaan keterlibatan Veronica dalam kisruh ini.<ref name="detik1">{{cite news|url=https://news.detik.com/berita/2862212/marah-dan-bicara-tak-pantas-saat-wawancara-live-di-tv-ini-penjelasan-ahok|title=
Marah dan Bicara Tak Pantas Saat Wawancara Live di TV, Ini Penjelasan Ahok|publisher=Detik|date=18 Maret 2015|accessdate=13 Februari 2018}}</ref> Selama wawancara, Aiman mengingatkan Basuki agar berhenti mengucapkan perkataan kasar dan kotor karena wawancara dilakukan secara langsung, namuntetapi Basuki tidak menggubrisnya.<ref>{{cite news|url=https://www.viva.co.id/berita/metro/603717-ini-penyebab-ahok-bicara-kotor-saat-wawancara-live-di-tv|title=Ini Penyebab Ahok Bicara Kotor Saat Wawancara Live di TV|publisher=Viva|date=20 Maret 2015|accessdate=12 Februari 2018}}</ref>
 
=== Sesudah wawancara ===
Baris 51:
== Tanggapan ==
=== Basuki Tjahaja Purnama ===
Pada 20 Maret 2015, Basuki secara langsung meminta maaf kepada sejumlah pihak terkait wawancara ini yang merasa kecewa dengan sikapnya tersebut.<ref name="viva1"/> Menurut Basuki, apa yang dikatakannya merupakan suatu ungkapan kekesalan semata terhadap oknum yang dinilai telah menyalahi aturan hukum yang berlaku<ref name="viva1"/> sekaligus sebuah spontanitas.<ref>{{cite news|url=https://news.detik.com/berita/2864348/ahok-minta-maaf-lontarkan-umpatan-bahasa-toilet-saat-wawancara-live-di-tv|title=Ahok Minta Maaf Lontarkan Umpatan Bahasa Toilet Saat Wawancara Live di TV|publisher=Detik|date=20 Maret 2015|accessdate=10 Februari 2018}}</ref> Basuki menyebut bahwa Basuki muak dengan keadaan di tengah lingkungan masyarakat yang begitu miskin, sementara oknum pejabat melakukan tindak rasywah besar-besaran dan dengan santun menggunakan gaya bahasa agama. Inilah yang menyebabkan kemarahan Basuki sudah tidak bisa dibendung lagi. Sehingga dengan perkataan kasar itulah, Basuki bisa meluapkan kemarahannya, terhadap oknum-oknum pejabat yang menurut Basuki bisa hidup mewah, sementara rakyat menderita.<ref name="viva1">{{cite news|url=https://www.viva.co.id/berita/metro/604026-ahok-minta-maaf-soal-bahasa-toilet-tapi|title=Ahok Minta Maaf Soal Bahasa Toilet, Tapi...|publisher=Viva|date=21 Maret 2015|accessdate=10 Februari 2018}}</ref> Namun, Basuki enggan mengubah gaya bicaranya walau diprotes banyak pihak.<ref>{{cite news|url=https://www.viva.co.id/berita/metro/603958-diprotes-banyak-pihak-ahok-enggan-ubah-gaya-bicara|title=Diprotes Banyak Pihak, Ahok Enggan Ubah Gaya Bicara|publisher=Viva|date=20 Maret 2015|accessdate=12 Februari 2018}}</ref> Pada hari yang sama, Basuki juga membuat permintaan maaf lewat dua status di [[Twitter]]. Dalam kedua statusnya, Basuki meminta maaf kepada publik atas wawancara ini dengan alasan merasa kesal dengan kemunafikan, namuntetapi sikap Basuki jelas, untuk para koruptor dan kemunafikan, Basuki tidak akan pernah minta maaf untuk ketidaksantunan Basuki terhadap mereka.<ref>{{cite news|url=http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/03/150323_trensosial_kompas_ahok|title=#TrenSosial: Kata-kata kasar Ahok, segmen TV dihentikan|publisher=BBC Indonesia|date=23 Maret 2015|accessdate=1 Maret 2018}}</ref>
 
=== Aiman Witjaksono ===
Aiman dalam tanggapannya menulis, awalnya, wawancara berjalan pada lancar, terutama pada bagian pertama. Pada bagian kedua, Aiman menanyakan kepada Basuki dengan lebih terperinci terkait jumlah, cara, dan bagaimana bisa ada uang siluman triliunan rupiah dalam anggaran tersebut, termasuk pertanyaan "serangan" yang disampaikan oleh sejumlah pihak DPRD DKI Jakarta pada saat itu, terkait dengan foto istri Basuki, [[Veronica Tan]], yang duduk di kursi rapat Gubernur. Menurut Aiman, pada pertanyaan ini, Basuki tampak marah bukan kepada Aiman sendiri, namuntetapi kepada DPRD. Namun, Aiman tidak menghentikan wawancara ini karena menurut Aiman terdapat hak masyarakat untuk mengetahui perihal permasalahan pada rancangan APBD tersebut, dan Basuki berjanji akan mengupas segala hal terkait pembahasan ini. Walau wawancara ini terkena sanksi dari KPI, namuntetapi Aiman merasa puas, karena dari wawancara inilah, pertama kali dibahas dalam soal dana siluman Rp 12 triliun, yang akhirnya jadi diskusi berminggu–minggu di masyarakat dan juga media.<ref name="kompas1"/>
 
=== Pihak ketiga ===