Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Museum di Indonesia menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh''' disingkat '''PDIA''' adalah badan yang bersifat mandiri, sebagai salah satu perwujudan kerja sama antara Pemerintah [[Aceh]] dan [[Universitas Syiah Kuala]]. Lembaga ini mendapatkan '''Bimbingan Administratif''' dari Pemerintah Aceh dan '''Bimbingan Teknis Ilmiah''' dari Universitas Syiah Kuala.
 
Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh berdiri sejak 26 Maret 1977 dan diresmikan pada 26 Juli 1978 oleh Rektor Universitas Syiah Kuala '''Prof. Dr. Ibrahim Hasan''' dan Gubernur Daerah Istimewa Aceh (Sekarang Provinsi Aceh) '''A. Muzakkir Walad. '''dengan tugas menghimpun segala bentuk publikasi/penerbitan berupa buku, naskah, akta, risalah, pamlet dan lain-lain mengenai Aceh. Pada 26 Desember 2004 terjadinya musibah '''Tsunami''' yang menyeret seluruh koleksi-koleksi PDIA. Setelah itu, semuanya berawal dari nol lagi. Dengan bantuan Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi (BRR) PDIA berusaha untuk bangkit kembali. Sekarang PDIA telah direlokasi di Komplek Museum Aceh dan telah memiliki lebih dari ratusan ribu koleksi khazanah tentang Aceh.
 
<br />
 
== Layanan ==
Baris 14 ⟶ 12:
* Seri Informasi Aceh, sebuah produk unggulan PDIA yang berupa buku serial yang disediakan di halaman https://pdiaaceh.org/sia
* Kliping Digital, sebuah produk unggulan PDIA yang terdiri dari kliping Pilkada Aceh yang disediakan dihalaman https://kliping.pdiaaceh.org
 
<br />
 
== Visi ==
Visi Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh adalah: "Menuju lembaga rujukan utama untuk studi-studi tentang Aceh masa lalu, masa kini, dan masa depan."
 
'''"Menuju lembaga rujukan utama untuk studi-studi tentang Aceh masa lalu, masa kini, dan masa depan."'''
 
== Misi ==
Baris 44 ⟶ 38:
Tokoh Aceh yang hadir saat peresmian tersebut antara lain Teuku Ibrahim Alfian, A. Muzakkir Walad (Gubernur Aceh), Dr. Syamsuddin Mahmud yang saat itu sebagai Pembantu Rektor I Universitas Syiah Kuala 1975-1977, Prof. A. Majid Ibrahim, M. Hasan Basri, S.H, dan lain-lain. Semua tokoh tersebut telah memberikan andil yang besar dalam pendirian dan perkembangan Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh.
 
PDIA diresmikan pemakaiannya untuk umum pada tanggal 3 September tahun 1978 dalam rangka memperingati hari jadi ke-17 Universitas Syiah Kuala. PDIA semula bernama Pusat Dokumentasi Aceh, tetapi kemudian diubah menjadi Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (disingkat: PDIA). Lembaga ini merupakan salah satu perwujudan kerjasama antara Pemerintah Daerah Istimewa Aceh dengan Universitas Syiah Kuala.<br />
<br />
 
[[Kategori:Arsip di Indonesia]]