Walima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
 
== Kegiatan ==
PadaTradisi umumnyawalima dalamdiawali perayaandengan walimamelantunkan zikir sepanjang malam hingga pagi hari di setiap masjid. Di luar kegiatan di masjid, masyarakatpada umumnya Muslimwarga mengawalinya dengan menyiapkan kue-kue tradisional, seperti kolombengi, curuti, buludeli, wapili, dan pisangi yang disusun sedemikian rupa dan diarak dari rumah menuju masjid terdekat. Kue-kue yang disusun ini sebelumnya dikemas dalam plastik, ditata, dan dihias sedemikian rupa sebelum diarak, baik dengan berjalan kaki bersama atau dengan menggunakan kendaraan seperti mobil, yang mampu menarik perhatian ribuan warga yang memadati tepi jalan. Setiap kali perayaan ini, ratusan warga sudah berkumpul dan menunggu di masjid. Mereka sudah siap untuk berebutan kue walima yang disediakan dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Ratusan warga sudah berkumpul dan menunggu di masjid tempat walima menjadi tujuan akhir. Mereka sudah siap untuk berebutan kue walima yang disediakan dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
 
Sesampainya arak-arakan di masjid, warga masyarakat terlebih dahulu memanjatkan doa maulid atas kegiatan dan rasa syukur atas apa yang telah diberikan. Setelah doa maulid di masjid selesai, ribuan kue-kue tersebut direbut atau dibagi-bagikan kepada warga untuk dibawa pulang ke rumah, karena hal tersebut menurut mereka membawa sebuah keberkahan ketika mendapatkan makanan yang sudah didoakan. Menurut warga setempat, nenek moyang mereka mengatakan bahwa makan walima yang sudah dibawa ke masjid dan didoakan itu di dalamnya sudah terdapat berkah tersendiri, yaitu rezeki dan kesehatan yang akan berlimpah setelah mengkonsumsi kue walima.
 
== Referensi ==