Walima: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 10:
Sesampainya arak-arakan di masjid, warga masyarakat terlebih dahulu memanjatkan doa maulid atas kegiatan dan rasa syukur atas apa yang telah diberikan. Setelah doa maulid di masjid selesai, ribuan kue-kue tersebut direbut atau dibagi-bagikan kepada warga untuk dibawa pulang ke rumah, karena hal tersebut menurut mereka membawa sebuah keberkahan ketika mendapatkan makanan yang sudah didoakan. Menurut warga setempat, nenek moyang mereka mengatakan bahwa makan walima yang sudah dibawa ke masjid dan didoakan itu di dalamnya sudah terdapat berkah tersendiri, yaitu rezeki dan kesehatan yang akan berlimpah setelah mengkonsumsi kue walima.
Selain walima ada juga yang disebut dengan toyopo, yaitu anyaman daun kelapa muda yang diisi nasi kuning, kue, dan telur rebus, yang juga menjadi sajian wajib dalam tradisi ini. Warga secara sukarela membuat kue dan toyopo untuk diantar ke masjid. Bedanya dengan walima, toyopo hanya diberikan kepada warga yang ikut serta berzikir di masjid sementara kue walima dapat dibagi-bagikan kepada siapa saja.
== Referensi ==
|