Pendidikan ilmu pengetahuan sosial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Definisi tersebut berlaku untuk pendidikan dasar dan menengah. Sedangkan untuk perguruan tinggi atau [[Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan]] (LPTK), Somantri menggunakan kata seleksi.
 
Adanya kedua definisi tersebut, berimplikasi bahwa Pendidikan IPS dapat dibedakan atasmenjadi "Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran" dan "Pendidikan IPS sebagai kajian akademik".
Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogik/psikologis untuk tujuan pendidikan.<ref>Sapriya. (2009). Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.</ref>
 
Adanya kedua definisi tersebut, berimplikasi bahwa Pendidikan IPS dibedakan atas Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran dan Pendidikan IPS sebagai kajian akademik.
 
Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran diterapkan dalam kurikulum di sekolah mulai jenjang [[Sekolah Dasar]] (SD), [[Sekolah Menengah Pertama]] (SMP), hingga [[Sekolah Menengah Atas]]/[[SMK|Kejuruan]] (SMA/SMK). Pendidikan IPS di jenjang persekolahan erat kaitannya dengan disiplin ilmu sosial yang terintegrasi dengan pengetahuan lain yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran.
 
IPS di sekolah pada dasarnya bertujuan mempersiapkan peserta didik sebagai warga negara yang baik (''good citizenship''). Sebagai warga negara yang baik, peserta didik harus menguasai pengetahuan (''knowledge''). keterampilan (''skills''), sikap dan nilai (''attitude'' anddan ''values'') yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pribadi maupun sosial serta dapat mengambil keputusan untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat di tingkat lokal, regional, maupun global.
 
Sejak tahun 1970-an, Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial mulai dikenal di Indonesia sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik. Pengertian IPS dalam istilah asing lebih dikenal dengan nama ''Social Studies''. Pengertian ''social studies'' yang paling berpengaruh hingga akhir abad ke-20 adalah definisi yang dikemukakan Edgar Wesley pada tahun 1937. Wesley mengatakan bahwa "Pendidikan IPS adalah ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pedagogi."<ref>Wesley, Edgar Bruce. (1950), Teaching Social Studies in high School. Lexington, D.C.: Heath and Company.</ref> Di [[Indonesia]], perkembangan ''social studies'' atau IPS tidak lepas dari peranan Profesor [[Numan Soemantri]] yang merumuskan definisi Pendidikan IPS yang disampaikan dalam forum Komunikasi II Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia (HISPISI).