Pangsi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 9:
 
Menurut beberapa masyarakat, pangsi adalah singkatan dari "Pangeusi Numpang ka Sisi" yang artinya pakaian penutup badan yang dipakai dengan cara dibelitkan seperti memakai sarung. Pangsi terdiri dari tiga susunan yakni nangtung, tangtung, samping. Banyak orang yang menyebut baju koko atau komprang dengan istilah pangsi karena warnanya hitam padahal sebenarnya desainnya sangat berbeda. Berdasarkan fungsinya, pangsi terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas (baju) yang disebut dengan "salontreng" dan bagian kedua adalah bagian bawah (celana) disebut dengan "pangsi". Namun seringkali banyak yang menyebut pangsi untuk keduanya yakni baju dan celana. Jadi hingga kini istilah pangsi sering diidentikan dengan dengan baju dan celana warna hitam-hitam, padahal jika dilihat dari bentuk dan susunan jahitannya sangat berbeda.<ref>[http://www.galeri-iket.com/p/filosofi-pangsi-sunda.html Galeri Iket: Filosofi Pangsi Sunda]. Diakses 15 Maret 2019.</ref>
 
=== Pangsi Betawi ===
Berbeda dengan pangsi Sunda, pangsi Betawi ini modelnya adalah baju tanpa kancing dengan jahitan polos, walaupun pada saat ini sudah banyak di buat pangsi betawi yang menggunakan kancing. Warna pangsi Betawi tidak melulu hitam seperti pangsi Sunda, beberapa warna pangsi yang sering dipakai oleh masyarakat Betawi antara lain hitam, merah, dan putih.
 
Adapun filosofi warna dari pangsi itu menggambarkan siapa yang menggunakan atau kedudukan sang pemakai di dalam masyarakat seperti misalnya pangsi warna krem atau putih, dipakai oleh yang jago silat yang juga pemuka agama. Biasanya pesilat yang mengenakan pangsi putih, dulu belajar mengaji kepada engkong haji. Sedangkan warna hitam biasa dipakai para centeng, tapi ada juga yang dipakai oleh kyai. Sementara, pangsi warna merah biasanya diartikan orang yang tinggi ilmu silatnya dan juga agamanya.
 
== Referensi ==