Pangsi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 6:
 
=== Pangsi Sunda ===
Di kalangan masyarakat Sunda, Pangsi adalah salah satu pakaian khas adat Sunda yang merupakan warisan nenek moyang yangsekaligus eksistansinya perlu dilestarikan. Pangsi bukan hanya sekedar pakaian penutup tubuh untuk melindungi badan secara fisik dari kondisi cuaca dan lingkungan sekitar, namun pangsi memiliki filosofi khusus yang terkait dengan kehidupan masyarakat tempo dulu di ranah Sunda. Banyak orang berpendapat bahwa filosofi pangsi Sunda hanya sekedar perkiraan semata, namun dapat dilihat kenyataannya hingga sekarang. Terlepas dari kontroversi masalah tersebut, makna yang terkandung tidak bertentangan dengan adat, budaya, dan agama di Indonesia sehingga filosofi dari pangsi bisa dijadikan falsafah dan tuntunan hidup di masyarakat.
 
Menurut beberapa masyarakat, pangsi adalah singkatan dari "Pangeusi Numpang ka Sisi" yang artinya pakaian penutup badan yang dipakai dengan cara dibelitkan seperti memakai sarung. Pangsi terdiri dari tiga susunan yakni nangtung, tangtung, dan samping. Banyak juga orang yang menyebut baju koko atau komprang dengan istilah pangsi karena warnanya yang hitam padahal sebenarnya memiliki desain yang sangat berbeda. Berdasarkan fungsinya, pangsi terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas (baju) yang disebut dengan "salontreng" dan bagian kedua adalah bagian bawah (celana) disebut dengan "pangsi". Namun seringkali banyak orang yang menyebut pangsi untuk keduanya yakni setelan baju dan celana. Jadi hingga kini istilah pangsi sering diidentikan dengan dengan baju dan celana warna hitam-hitam, padahal jika dilihat dari bentuk dan susunan jahitannya sangat berbeda.<ref>[http://www.galeri-iket.com/p/filosofi-pangsi-sunda.html Galeri Iket: Filosofi Pangsi Sunda]. Diakses 15 Maret 2019.</ref>