Museum Sandi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 1:
[[Badan Siber dan Sandi Negara|Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)]] melestarikan nilai-nilai sejarah perjuangan insan persandian sebagai bagian integral perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam bentuk Museum Sandi. Museum Sandi merupakan museum kriptologi satu-satunya di Indonesia yang mengoleksi peralatan persandian buatan dalam maupun luar negeri. Selain menampilkan koleksi mesin sandi, Museum Sandi juga memberikan pengetahuan mengenai sejarah persandian di Indonesia pada masa perang kemerdekaan I dan II. Museum Sandi dibangun atas prakarsa bersama antara Kepala [[Lembaga Sandi Negara]] RI, Mayjen TNI Nachrowi Ramli dengan Gubernur [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Hamengkubawana X|Sri Sultan Hamengku Buwono X]] pada tahun 2006 kemudian diresmikan pada tanggal 29 Juli 2008 bertempat di lantai dasar Museum Perjuangan. Semakin banyaknya koleksi serta untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat maka Museum Sandi dipindahkan di jalan Faridan Muridan Noto No. 21 Kotabaru, Yogyakarta. Dengan menempati bangunan cagar budaya berarsitektur Belanda, yang digunakan sebagai kantor Kementerian Luar Negeri pada tahun 1947. Dibuka secara resmi oleh Kepala [[Badan Siber dan Sandi Negara]] Mayor Jenderal TNI Dr. Djoko Setiadi M.Si., bersama dengan Gubernur DIY [[Hamengkubawana X|Sri Sultan Hamengku Buwono X]] pada tanggal 29 Januari 2014.
<br />
|