Wieteke van Dort: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 33:
Peran paling sukses yang dibawakan Wieteke adalah sebagai ''Tante Lien'', yang diperkenalkan melalui program televisi berjudul ''The Late Late Lien Show''. Awalnya ia harus berusaha keras agar konsepnya tersebut disetujui, sebab perusahaan televisi dan penyiaran tidak yakin program tersebut akan laku. Akhirnya program tersebut ditayangkan selama tiga musim pada tahun 1979, 1980, 1981 dan paling akhir tahun 1988. Show tersebut menjadi satu-satunya program yang menampilkan budaya Indo pada televisi nasional Belanda.
 
Setiap episodenya menampilkan ''Tante Lien'' yang tua dan lucu membawakan acara reuni yang diberi judul (''Koempoelan'') di rumahnya. Tamu yang hadir pada setiap episode akan dijamu makanan ringan khas Indonesia dan menceritakan kehidupan masa lalu (''tempo doeloe'') yang menyenangkan di [[Hindia Belanda]]. Tamu-tamunya biasanya adalah para artis terkenal Indo yang [[Totok]] (warga Belanda berdarah murni yang tinggal di negeri kolonial [[Hindia Belanda]]) yang biasa tampil solo atau bersama dengan Tante Lien atau kedua-duanya. Artis-artis yang pernah muncul antara lain [[Blue Diamonds]], [[Sandra Reemer]], dan Willem Nijholt.<ref>[http://www.imdb.com/title/tt1309397/ Late Late Lien Show on Imdb]</ref> Bahkan dalam sebuah kesempatan, Tante Lien pernah mengundang artis Indonesia, [[Rima Melati]] dan [[Frans Tumbuan]].
 
Pada komunitas Indo sendiri, show tersebut dinilai oleh sebagian sebagai kontroversial, terutama karena karakter ''Tante Lien'' berbicara menggunakan bahasa Belanda dengan aksen Indo yang sangat kental. Faksi tertentu dalam komunitas tersebut menganggap penggunaan aksen tersebut tidaklah menampilkan komunitas Indos yang terpelajar serta telah berasimilasi dengan masyarakat Belanda. Pada salah satu episode, show tersebut malah membuat kritik tersebut sebagai lelucon dengan menampilkan seorang wanita komunitas Indo yang berbahasa halus "datang tanpa diundang" dalam reuni Tante Lien.