Hipatia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
#WikiGap
Baris 8:
 
Sementara itu, sama sekali tidak ada keterangan mengenai ibu kandung Hipatia.{{sfn|Booth|2017}}{{sfn|Watts|2017|page=21}}{{sfn|Deakin|2007|page=52}} Theon mempersembahkan komentarnya di dalam Buku IV ''Almagest'' karya Ptolemaios kepada seseorang yang bernama Epifanios, dan ia menyebutnya "anakku sayang",{{sfn|Deakin|2007|page=53}}{{sfn|Dzielska|1996|page=70}} sehingga terdapat kemungkinan bahwa ia adalah saudara kandung Hipatia,{{sfn|Deakin|2007|page=53}} tetapi istilah Yunani yang dipakai Theon (''teknon'') tidak selalu berarti "anak lelaki" dalam artian biologis, tetapi hanya digunakan untuk mengungkapkan hubungan seperti ayah-anak yang mendalam.{{sfn|Deakin|2007|page=53}}{{sfn|Dzielska|1996|page=70}} Tahun kelahiran Hipatia sendiri masih diperdebatkan, dengan usulan tahun yang berkisar dari 350 hingga 370 M.{{sfn|Castner|2010|page=49}}{{sfn|Deakin|2007|pages=51–52}}{{sfn|Dzielska|1996|page=68}} Banyak cendekiawan yang telah mengikuti penalaran [[Richard Hoche]] bahwa Hipatia lahir sekitar tahun 370.{{sfn|Penella|1984|pages=126–128}}{{sfn|Hoche|1860|pages=435–474}} Menurut deskripsi di dalam ''Kehidupan Isidore'' karya sejarawan Neoplatonis [[Damaskios]] (lahir sekitar tahun 458 – kematian sekitar tahun 538) yang kini sudah hilang (tetapi masih tersimpan di dalam lema mengenai Hipatia di dalam ''[[Suda]]'', sebuah ensiklopedia [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] dari abad ke-10), Hipatia hidup pada masa kekuasaan Kaisar [[Arkadius]].{{sfn|Penella|1984|pages=126–128}}{{sfn|Hoche|1860|pages=435–474}} Hoche berpendapat bahwa cara Damaskios menggambarkan kecantikan Hipatia menyiratkan bahwa ia berumur maksimal 30 tahun pada masa itu, dan tahun 370 itu 30 tahun sebelum pertengahan tahun kekuasaan Arkadius.{{sfn|Penella|1984|pages=126–128}}{{sfn|Hoche|1860|pages=435–474}} Di sisi lain, hipotesis bahwa ia lahir tahun 350 didasarkan pada tulisan [[Ioannes Malalas]] (lahir sekitar tahun 491 – meninggal tahun 578), yang menyebut Hipatia sebagai wanita tua pada masa kematiannya pada tahun 415.<ref>J. C. Wensdorf (1747–1748) dan S. Wolf (1879), seperti yang dikutip oleh {{harvtxt|Penella|1984}}.</ref>{{sfn|Dzielska|1996|page=68}} Robert Penella sendiri berpendapat bahwa kedua hipotesis ini tidak memiliki dasar yang kuat, dan tahun kelahiran Hipatia sebaiknya tetap dibiarkan kosong daripada harus menduga-duga.{{sfn|Penella|1984|pages=126–128}}
 
=== Karier ===
Hipatia adalah seorang Neoplatonis.{{sfn|Watts|2008|page=192}} Namun, seperti ayahnya, ia menolak ajaran Iamblikos dan mendukung Neoplatonisme "asli" yang dikemukakan oleh Plotinos.{{sfn|Watts|2008|page=192}} [[Mazhab Alexandria]] saat itu dikenal akan filsafatnya,{{sfn|Castner|2010|page=49}} dan Alexandria dianggap sebagai pusat filsafat kedua di dunia Yunani-Romawi setelah [[Athena]].{{sfn|Castner|2010|page=49}} Hipatia mengajar siswa dari berbagai kawasan Mediterania.<ref>{{Cite book|title=The Oxford Encyclopedia of Ancient Greece and Rome|authors= Ed. Michael Gagarin|publisher=Oxford University Press|year=2010|isbn=9780195170726|pages=20}}</ref> Menurut Damaskios, ia menyampaikan ceramah mengenai tulisan [[Plato]] dan [[Aristoteles]].<ref name="socrates">{{Cite book|title= Ecclesiastical History|author=Socrates of Constantinople|authorlink= Socrates of Constantinople |year= |location= |isbn= |url =http://www.earlychurchtexts.com/public/socrates_the_murder_of_hypatia.htm}}</ref><ref name="suda" />{{sfn|Bregman|1982|page=55}}{{sfn|Cameron|Long|Sherry|1993|pages=49–50}} Ia juga mengatakan bahwa Hipatia berjalan di Alexandria sembari mengenakan ''tribon'' (semacam jubah yang dikaitkan dengan para filsuf) dan ia memberikan ceramah kepada umum secara [[impromptu]].{{sfn|Oakes|2007|page=364}}{{sfn|Dzielska|1996|page=56}}{{sfn|Haas|1997|page=311}}
 
[[File:Letter of Synesius to Hypatia b2.jpg|thumb|Salah satu dari tujuh surat [[Sinesios]] kepada Hipatia, hasil cetakan tahun 1553.]]
 
Menurut Watts, terdapat dua ragam utama Neoplatonisme yang diajarkan di Alexandria pada akhir abad keempat.{{sfn|Watts|2008|page=200}} Yang pertama adalah Neoplatonisme religius yang sangat [[pagan]] dan diajarkan di [[Serapeum]]; aliran ini sangat dipengaruhi oleh ajaran [[Iamblikos]].{{sfn|Watts|2008|page=200}} Ragam kedua adalah aliran yang lebih moderat dan tidak terlalu berpolemik. Aliran yang didukung oleh Hipatia dan ayahnya{{sfn|Watts|2008|pages=200–201}} ini dilandaskan pada ajaran [[Plotinos]].{{sfn|Watts|2008|pages=200–201}} Walaupun Hipatia sendiri adalah seorang pagan, ia toleran terhadap orang Kristen,{{sfn|Bregman|1982|pages=38–39}}{{sfn|Cameron|Long|Sherry|1993|pages=58–59}} bahkan semua muridnya beragama Kristen.{{sfn|Cameron|Long|Sherry|1993|page=58}} Salah satu muridnya yang paling terkenal adalah [[Sinesios dari Kirene]],{{sfn|Watts|2017|pages=67–70}}{{sfn|Castner|2010|page=49}}{{sfn|Waithe|1987|page=173}}{{sfn|Curta|Holt|2017|page=283}} yang kemudian menjadi Uskup [[Ptolemais, Kirenaika|Ptolemais]] (kini di [[Libya]] timur) pada tahun 410.{{sfn|Watts|2017|page=88}}{{sfn|Curta|Holt|2017|page=283}} Setelah menjadi uskup, ia masih bertukar surat dengan Hipatia,{{sfn|Dzielska|1996|p=28}}{{sfn|Waithe|1987|page=173}}{{sfn|Curta|Holt|2017|page=283}} dan surat-suratnya saat ini dipakai oleh sejarawan untuk mengetahui kiprah Hipatia.{{sfn|Waithe|1987|page=173}}{{sfn|Banev|2015|page=100}}{{sfn|Watts|2017|pages=88–90}}{{sfn|Curta|Holt|2017|page=283}}{{sfn|Bradley|2006|page=63}} Terdapat tujuh surat dari Sinesios kepada Hipatia yang masih ada hingga kini,{{sfn|Curta|Holt|2017|page=283}}{{sfn|Waithe|1987|page=173}} tetapi tidak ada satu pun surat dari Hipatia kepada Sinesios yang telah ditemukan.{{sfn|Curta|Holt|2017|page=283}} Di dalam sebuah surat yang ditulis sekitar tahun 395, Sinesios menulis kepada temannya, Herkulianos, bahwa Hipatia adalah "... seseorang yang sangat terkenal, reputasinya sungguh luar biasa. Kita telah melihat dan mendengar sendiri dirinya dengan terhormat membicarkaan misteri-misteri filsafat."{{sfn|Waithe|1987|page=173}}
 
Sejarawan Kristen [[Sokrates dari Konstantinopel]], yang merupakan orang yang sezaman dengan Hipatia, mendeskripsikan sosok filsuf wanita tersebut di dalam karyanya, ''Sejarah Keuskupan'':{{sfn|Booth|2017}}
 
{{quote|Terdapat seorang wanita di Alexandria yang bernama Hipatia, putri filsuf Theon, yang telah membuat pencapaian dalam bidang sastra dan ilmu pengetahuan hingga melampaui semua filsuf pada zamannya. Dengan meneruskan mazhab Plato dan Plotinos, ia menjelaskan asas-asas filsafat kepada para pendengarnya, dan banyak dari mereka yang datang dari jauh untuk belajar darinya. Berkat ketenangan dan keluwesan yang telah ia peroleh dari pengembangan diri, ia tidak jarang muncul di muka umum di hadapan para pejabat. Ia juga tidak malu saat mendatangi perkumpulan lelaku. Karena semua lelaki semakin mengaguminya berkat martabat dan kebajikannya yang luar biasa.<ref name="socrates" />}}
 
Sejarawan Kristen lain yang sezaman dengan Hipatia adalah [[Filostorgios]], dan ia menulis bahwa Hipatia lebih unggul dari ayahnya dalam bidang matematika.{{sfn|Waithe|1987|page=173}} Sementara itu, ahli [[leksikografi]] [[Hesikhios dari Iskandariyah|Hesikios dari Alexandria]] mencatat bahwa Alexandria juga merupakan seorang astronom yang sangat berbakat seperti ayahnya.{{sfn|Waithe|1987|page=173}}{{sfn|Booth|2017|page=141}} Damaskios menulis bahwa Hipatia "terlampau cantik dan rupawan",{{sfn|Booth|2017|page=117}}{{sfn|Deakin|2007|page=62}} tetapi tidak ada hal lain yang diketahui mengenai penampilan fisiknya,{{sfn|Booth|2017|pages=116–117}} dan juga tidak ada gambar Hipatia dari zaman kuno yang telah ditemukan.{{sfn|Booth|2017|page=116}} Damaskios mengatakan bahwa Hipatia tetap perawan seumur hidup,{{sfn|Booth|2017|pages=128–130}}{{sfn|Watts|2017|pages=74–75}} dan ketika salah satu laki-laki yang datang ke ceramahnya mencoba merayunya, Hipatia menenangkan nafsu di diri lelaki tersebut dengan memainkan alat musik [[lira (alat musik)|lira]].{{sfn|Watts|2017|page=75}}{{sfn|Deakin|2007|page=62}}{{efn|Musik merupakan obat [[Pitagoreanisme|Pitagorean]] untuk menenangkan hawa nafsu,{{sfn|Watts|2017|page=75}} dan kebiasaan ini berasal dari [[anekdot]] dari kehidupan [[Pitagoras]] yang mengatakan bahwa konon ketika ia bertemu dengan beberapa pemuda mabuk yang mencoba masuk rumah seorang wanita yang berbudi luhur, Pitagoras bernyanyi dengan khidmat dan "keinginan yang membara" pada benak para lelaki itu pun sirna.{{sfn|Riedweg|2005|page=30}}}} Ketika lelaki itu masih tetap mencoba mendekatinya, Hipatia menolaknya{{sfn|Booth|2017|page=128}}{{sfn|Watts|2017|page=75}}{{sfn|Deakin|2007|page=62}} dengan menunjukkan kain yang sudah dicemari darah [[menstruasi]], dan ia pun berkata "Ini yang sesungguhnya kamu cintai, anak muda, tetapi kamu tidak mencintai kecantikan itu sendiri."{{sfn|Booth|2017|page=128}}{{sfn|Watts|2017|page=75}}{{sfn|Deakin|2007|page=62}}<ref name="suda" /> Damaskios juga menceritakan bahwa lelaki muda itu sangat trauma sampai-sampai ia langsung berhenti menginginkannya.{{sfn|Booth|2017|page=128}}{{sfn|Watts|2017|page=75}}{{sfn|Deakin|2007|page=62}}
 
Sejarawan matematika [[Michael A. B. Deakin]] berpendapat bahwa [[menstruasi]] yang dialami Hipatia merupakan bukti bahwa ia [[selibat|berselibat]],{{sfn|Deakin|2007|page=63}}{{sfn|Booth|2017|page=129}} karena ia mengklaim bahwa pada zaman kuno, [[siklus menstrual]] pertama biasanya muncul pada masa ketika wanita masuk usia menikah dan lebih terlambat bila dibandingkan dengan para wanita di negara-negara maju saat ini.{{sfn|Deakin|2007|page=63}}{{sfn|Booth|2017|page=129}} Mengingat saat itu tidak ada metode [[pengendalian kelahiran]] yang terandalkan,{{sfn|Deakin|2007|page=63}}{{sfn|Booth|2017|page=129}} Deakin meyakini bahwa menstruasi merupakan hal yang jarang bagi wanita yang tidak berselibat.{{sfn|Deakin|2007|page=63}}{{sfn|Booth|2017|page=129}} Namun, klaim ini dibantah oleh ahli Mesir Kuno [[Charlotte Booth]].{{sfn|Booth|2017|pages=129–130}} Ia menegaskan bahwa teks-teks Firaun menyebut soal [[amenorea]], yaitu tidak terjadinya pendarahan haid pada wanita dengan usia yang seharusnya mengalaminya,{{sfn|Booth|2017|page=129}} dan rumah-rumah di Mesir pada zaman Helenistik memiliki ruangan di bawah tangga yang disebut "ruangan wanita" yang dipakai khusus bagi wanita untuk bernaung saat mereka sedang menstruasi.{{sfn|Booth|2017|page=129}} Kedua hal ini tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan hipotesis Deakin bahwa menstruasi itu "jarang terjadi".{{sfn|Booth|2017|pages=129–130}} Selain itu, siklus menstrual pertama pada zaman Mesir Kuno maupun pada zaman sekarang berlangsung pada kisaran waktu yang sama, yang berubah hanyalah usia menikah untuk wanita.{{sfn|Booth|2017|pages=129–130}} Maka dari itu, Booth menganggap menstruasi yang dialami Hipatia bukan bukti bahwa ia berselibat, tetapi justru menunjukkan "[[femininitas]] dan bahkan kesuburan".{{sfn|Booth|2017|page=130}}
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{negara-bio-stub|Yunani}}
 
[[Kategori:Kematian 415]]