Yusuf Lubis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Buang wahyu (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 23:
|successor2 = [[Benny Utama]]
|birth_date = {{birth date and age|1950|2|5}}
|birth_place = {{flagicon|Indonesia}} Kotanopan, [[Rao Utara, Pasaman]], [[
|death_date =
|death_place =
Baris 43:
{{Nama Batak|[[Suku Mandailing|Mandailing]]|[[Lubis]]}}
'''[[Ajun Komisaris Besar Polisi|AKBP]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) H. Yusuf Lubis, S.H., M.Si.''' ({{lahirmati|Kotanopan, [[Rao Utara, Pasaman]], [[
== Biografi ==
Yusuf Lubis, lahir tanggal 5 Februari 1950 di Kotanopan, Kecamatan Rao Utara, Kabupaten Pasaman, anak dari H. Nurdin Lubis (Alm) dengan Hj. Aisyah Nasution (alm). Kesetiaan kepada istri tercinta Hj. Gustinar Siregar Bc.HK Binti Letkol Pol (Alm) H. Malelo Siregar dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga, telah menyemangati putra-putrinya sukses di pekerjaan masing-masing yaitu : dr. Dolly Nurdin Lubis, M.Kes, Fera Susanti Lubis, ST dan drh. Tondy Prawira Lubis.
Orang tua sebagai petani dan buruh tani, telah menyemangati Yusuf Lubis lulus dari Sekolah Rakyat Negeri (SRN) Rao Pasaman tahun 1965 dan SMPN Rao tahun 1968. Yusuf Lubis menghabiskan masa remaja membantu orangtua mencari nafkah sebagai buruh tani di lahan-lahan orang lain pada hari libur terutama sabtu dan minggu. Selepas sekolah SMPN Rao, Yusuf Lubis tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena ketidakmampuan keluarga. Sehingga Yusuf Lubis merantau ke Medan
Sembari menunggu ada pekerjaan yang lebih baik, Yusuf Lubis bekerja sebagai Pedayung Becak. Siang dan malam mendayung becak agar dapat bertahan hidup di negeri rantau. Ketahanan badan dan mentalnya semakin diuji dan ditempa oleh alam. Terpaan teriknya sinar matahari, dingin malam dan hujan telah mencetaknya menjadi seorang calon pemimpin masa depan yang didambakan masyarakat Pasaman. Sedikit demi sedikit uang hasil mendayung becak yang dikumpulkannya setiap hari sebagai persiapan biaya untuk meraih cita-cita sebagai Polisi. Akhirnya pada tahun 1970, Yusuf Lubis berhasil lulus test dan diterima untuk mengikuti Pendidikan Kepolisian Sebara di Palembang dengan biaya dari uang hasil mendayung becak selama 6 bulan di Medan.
Baris 65:
Supervisot Sat Lantas Gelombang II dan kualifikasi menembak kelas II, III dari Kapusdik Lantas Polri tahun 1989, Selain Kadapol III SB tahun 1979, juga memperoleh Penghargaan Prajurit Setia XXIV dari Panglima ABRI tahun 1994 dan tahun 2002 mendapatkan penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya dari Presiden RI.
Yusuf Lubis yang meniti karier dari dibawah kini menjabat sebagai Bupati Pasaman. Kebaikan, pengalaman dan prestasi selama menjadi anggota Bhayangkara, telah menjadikan H. Yusuf Lubis sebagai harapan masyarakat Pasaman untuk bangkit dari ketertinggalan Kabupaten Pasaman. Sebagai Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis berusaha mengangkat nama baik Pasaman hingga meraih prestasi baik tingkat Nasional maupun
Sejak menjadi Bupati Pasaman, Yusuf Lubis telah menjadi bahan perbincangan banyak orang baik di tingkat kampung, jorong, nagari, hingga nasional. Perjalanannya sebagai Bupati di daerah yang tergolong daerah terisolir di sumatera Barat, Yusuf Lubis berhasil membangun daerah hingga sekarang dikenal di
H. Yusuf Lubis berhasil mendorong pembangunan infrastruktur pendukung pertanian, peternakan dan perikanan untuk meningkatkan hasil produksi petani, peternak dan petambak ikan sekaligus meningkatkan pendapatan rakyat. Seperti pembukaan dan pelebaran jalan terisolir serta pengerasan jalan-jalan ke pelosok-pelosok untuk memudahkan rakyat menjual hasil pertanian dan perikanannya. Melakukan pendampingan, penyuluhan, pembagian bibit gratis untuk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan sekaligus penguatan organisasi – organisasi Kelompok Tani. Puncaknya H. Yusuf Lubis memperoleh Penghargaan Ketahanan Pangan dari Gubernur Sumbar pada tahun 2008, Peningkatan Produksi Beras Nasional dari Presiden RI pada tahun 2008 dan Penghargaan Terbaik I Ketahanan Pangan pada tahun 2009, serta penghargaan dalam Pembinaan dan Pembangunan Kelautan dan Perikanan dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI pada tahun 2009.
Baris 76:
Untuk mencerdaskan rakyat dan membebaskan Pasaman dari buta huruf, Yusuf Lubis melaksanakan program gratis biaya pendidikan 9 tahun mulai dari SD hingga SLTP. Selain menambah sekolah-sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan, H. Yusuf Lubis menerapkan standard-standar kwalifikasi pendidik di setiap sekolah.
H. Yusuf Lubis berusaha mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Pasaman dengan membangun Puskesmas-puskemas, Puskesmas Pembantu, Polindes dan posyandu. Selain meningkat Pelayanan Rumah Sakit Pasaman dengan melengkapi fasilitas pendukung termasuk penyediaan Dokter-dokter Spesialist Penyakit, H. Yusuf Lubis juga berusaha mengajak masyarakat ikut serta dalam program Keluarga Berencana yang sejahtera. Pembinaan rohani masyarakat terus ditingkatkan dengan didasari persatuan dan kesatuan bangsa. Puncaknya Yusuf Lubis berhasil melakukan perlombaan MTQ se
Masyarakat Pasaman diajak penduli lingkungan dengan melestarikan hutan dan menanam kembali lahan-lahan yang gundul, agar mengurangi erosi tanah (longsor) dan meningkatkan kesejukan suhu di tanah Pasaman. Puncaknya H. Yusuf Lubis menerima Penghargaan Lencana Wana Lestari dari Menteri Kehutanan RI tahun 2008.
Baris 143:
* Pengurus Lemkari Sumbar (1994)
* Ketua Umum KONI Pasaman (2005-2010)
* Ketua Dewan Pakar DPW Partai Nasdem
* Ketua DPD Partai Nasdem Pasaman<ref>https://www.covesia.com/archipelago/baca/49832/yusuf-lubis-pimpin-dpd-nasdem-pasaman</ref> (2018-sekarang)
Baris 175:
{{reflist}}
{{Kepala daerah di
{{Kepala daerah petahana Indonesia}}
|