Kucing emas asia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 33:
 
== Penyebaran dan habitat ==
Kucing emas Asia hidup di seluruh Asia Tenggara, mulai dari Tibet, Nepal, Bhutan, India dan Bangladesh ke Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Cina Selatan ke Malaysia dan SumateraSumatra. Mereka lebih memilih habitat hutan diselingi dengan daerah berbatu, dan ditemukan di sulung kering, hutan hujan tropis yang hijau dan subtropis.<ref name="nowell96">{{cite book|author= Nowell, K., Jackson, P.|year= 1996|title= 'Wild Cats: status survey and conservation action plan|publisher=IUCN/SSC Cat Specialist Group, Gland, Switzerland|url=http://www.catsg.org/catsgportal/cat-website/catfolk/temmin01.htm}}</ref> Kadang-kadang, mereka ditemukan di medan yang lebih terbuka seperti padang rumput Assam Manas National Park. Di ketinggian, mereka berkisar dari dataran rendah sampai lebih dari 3.000 m (9.800 ft) di Himalaya.</ref> In altitude, they range from the lowlands to over {{convert|3000|m|ft|abbr=on}} in the [[Himalayas]].<ref>Baral H.S. and Shah K.B. (2008) ''Wild Mammals of Nepal.'' Himalayan Nature, Kathmandu.</ref>
 
Di Laos, mereka juga muncul di daerah pertumbuhan kembali bambu, hutan semak belukar dan terdegradasi dari dataran Mekong untuk setidaknya 1.100 m (3.600 ft).<ref name="duckworth99">Duckworth, J. W., Salter, R. E. and Khounboline, K. (compilers) (1999) [http://cmsdata.iucn.org/downloads/lao_wildlife_status_report_1999.pdf ''Wildlife in Lao PDR: 1999 Status Report'']. Vientiane: IUCN – The World Conservation Union / Wildlife Conservation Society / Centre for Protected Areas and Watershed Management.</ref> Survei di SumateraSumatra dan di Et-Nam Phou Louey Nasional Protected Area di utara Laos menunjukkan bahwa mereka lebih umum daripada kucing kecil sympatric, menunjukkan bahwa mereka lebih banyak daripada yang diyakini sebelumnya.<ref>Holden, J. (2001) ''Small cats in Kerinci Seblat National Park, Sumatra, Indonesia.'' Cat News 35: 11–14.</ref><ref>Johnson, A., Vongkhamheng, C., Saithongdam, T. (2009) ''The diversity, status and conservation of small carnivores in a montane tropical forest in northern Laos''. Oryx 43: 626–633 {{doi|10.1017/S0030605309990238}}</ref> Survei di Thailand, Myanmar utara dan India barat Arunachal Pradesh mengungkapkan angka lebih sedikit.<ref name="dkpy06"/><ref>Rao, M., Myint, T., Zaw, T., Htun, S. (2005) ''Hunting patterns in tropical forests adjoining the Hkakaborazi National Park, north Myanmar.'' Oryx 39(3): 292.</ref><ref>Mishra, C., Madhusudan, M. D., Datta, A. (2006) ''Mammals of the high altitudes of western Arunachal Pradesh, eastern Himalaya: An assessment of threats and conservation needs.'' Oryx 40: 29–35.</ref>
 
Dalam Jigme Singye Bhutan Wangchuck National Park, mereka direkam oleh perangkap kamera di ketinggian 3.738 m (12.264 ft).<ref name="wang07">Wang, S. W. (2007) ''A rare morph of the Asiatic golden cat in Bhutan's Jigme Singye Wangchuck National Park.'' Cat News 47: 27–28.</ref> Dalam Cagar Biosfer Sikkim ini Khangchendzonga, mereka foto-terjebak pada ketinggian 3.960 m sampai dengan (12.990 ft).<ref name="bashir11">Bashir, T., Bhattacharya, T., Poudyal, K. and Sathyakumar, S. (2011) ''Notable observations on the melanistic Asiatic Golden cat (Pardofelis temminckii) of Sikkim, India''. NeBIO 2 (1): 2–4.</ref>
Baris 43:
Tiga subspesies telah diakui:<ref name=msw3>{{MSW3 Grubb|id=14000025}}</ref>
 
* Pardofelis temminckii temminckii ditemukan di Himalaya, daratan Asia Tenggara dan SumateraSumatra
* Pardofelis temminckii dominicanorum ditemukan di tenggara Cina
* Pardofelis temminckii tristis ditemukan di barat daya Cina
Baris 77:
Kucing emas Asia memiliki kemiripan besar dengan kucing emas Afrika, tetapi tidak mungkin bahwa mereka terkait erat karena hutan-hutan Afrika dan Asia belum terhubung dalam lebih dari 20 juta tahun. Kesamaan mereka lebih ke contoh evolusi konvergen.
 
Kucing emas Asia mirip dengan kucing teluk Kalimantan baik dalam penampilan dan perilaku. Studi genetika mengungkapkan bahwa kedua spesies sangat erat terkait. Kucing emas Asia ditemukan di SumateraSumatra dan Malaysia, yang hanya dipisahkan dari Kalimantan sekitar 10.000 hingga 15.000 tahun yang lalu. Pengamatan ini menyebabkan asumsi bahwa kucing Teluk Kalimantan adalah subspesies insular dari kucing emas Asia.
 
Analisis genetik menunjukkan bahwa kucing emas Asia, bersama dengan kucing teluk dan kucing marmer, menyimpang dari felids lainnya sekitar 9,4 juta tahun yang lalu, dan bahwa kucing emas Asia dan kucing teluk dibedakan selama empat juta tahun yang lalu, menunjukkan bahwa kucing teluk adalah spesies yang berbeda jauh sebelum isolasi Kalimantan. Karena hubungan erat terbukti dengan kucing marmer, hal itu baru-baru ini menyarankan bahwa ketiga spesies harus dikelompokkan dalam genus Pardofelis.<ref name="johnson+al">Johnson, W. E., Eizirik, E., Pecon-Slattery, J., Murphy, W. J., Antunes, A., Teeling, E., O'Brien, S. J. (2006) [http://home.ncifcrf.gov/ccr/lgd/mammal%20pdfs/MS545_Johnson_Science.pdf ''The late miocene radiation of modern felidae: A genetic assessment'']. ''Science'' 311: 73–77</ref>