Pecuk-padi kecil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 19:
== Pengenalan ==
[[Berkas:Little Cormorant (Breeding) I IMG 7438.jpg|jmpl|kiri|180px|Bulu musim kawin ]]
Burung [[pecuk]] berukuran kecil, dari paruh ke ekor sekitar {{convert|56|cm|in|1}}, dengan bulu-bulu berwarna hitam. Bulu musim kawin: hijau kehitaman, dengan beberapa bulu putih kecil di sisi kepala, di sisi leher, dan di atas mata. Di luar musim berbiak, bulu-bulu kecil tidak ada, tetapi dagu –dan kadang-kadang tenggorokan– berwarna putih. Burung muda berwarna lebih cokelat di punggung dan lebih putih di dadanya.<ref name="mackinnon">{{aut|MacKinnon, J., K. Phillipps, & B. van Balen}}. 2000. ''Burung-burung di SumateraSumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.'' Puslitbang Biologi LIPI dan BirdLife IP. Hal. 55</ref>
 
Dibedakan dari [[pecuk-padi hitam]] melalui ukurannya yang lebih kecil, penutup sayap yang lebih seragam, dan paruhnya yang lebih padat<ref name="mackinnon"/>. Sementara, [[pecuk india]] memiliki paruh yang lebih panjang dan sempit, iris mata berwarna biru, dan profil kepala yang lebih runcing. Pecuk-padi kecil hampir tak terbedakan dari [[pecuk-padi kerdil]], dan sebagian pakar menganggapnya sebagai [[sinonim]].<ref name=pcr>{{cite book|author=Rasmussen, PC & JC Anderton|year=2005|title=Birds of South Asia. The Ripley Guide. Volume 2|page=52|publisher=Smithsonian Institution and Lynx Edicions|place=Washington DC and Barcelona}}</ref>
Baris 32:
Setelah beberapa lama berenang dan menyelam berulang-ulang dalam air, sebagaimana kebiasaan pecuk pada umumnya, pecuk-padi kecil pun kemudian mencari tempat bertengger untuk berjemur dan merentangkan [[sayap|sayap-sayapnya]]. Suatu kajian di [[Srilanka]] memperlihatkan bahwa lama perilaku berjemur ini berbanding lurus dengan lamanya waktu berenang dan menyelam, serta berbanding terbalik dengan temperatur dan lengas udara rata-rata; membuktikan bahwa perilaku ini berhubungan dengan upaya untuk mengeringkan bulu-bulu dan sayapnya.<ref>{{cite journal|author=Winkler, H. |year=1983|title=Das Flugelspreitverhalten der Mohrenscharbe ''Phalacrocorax niger''|journal=J. Orn.|volume=124|pages=177–186|language=German|doi=10.1007/BF01640163|issue=2}}</ref><ref name="bare_url">{{cite journal|author=Naher, H & NJ Sarker|title=Activities of the little cormorant, ''Phalacrocorax niger'' (Vieillot) in relation to sunlight in captivity |journal=Ecoprint|volume=12|year=2005|pages=65–69|url=http://www.nepjol.info/nepal/index.php/ECO/article/download/3200/2780}}</ref>
 
Wilayah sebarannya meliputi [[India]], [[Cina]], [[Asia Tenggara]], dan [[Sunda Besar]]. Tercatat di [[SumateraSumatra]], yang kemungkinan pendatang dari [[Jawa]]. Kehadirannya di [[Kalimantan]] selatan diketahui dari spesimen yang dikoleksi pada masa lalu.<ref name="mackinnon"/>
 
Burung ini berbiak dalam koloni besar, bercampur dengan burung-burung air lainnya. Sarangnya kecil, terbuat dari ranting-ranting dan daun segar pada puncak pohon-pohon yang berdaun; sering pada pohon yang tergenang. Di wilayah [[Jawa Timur]], masa berbiaknya tercatat berlangsung antara Desember – Mei; sedangkan di [[Jawa Barat]] antara Maret – Juni. [[Telur]]nya berjumlah antara tiga sampai lima (biasanya empat) butir, hijau pucat dan lonjong, serta hampir selalu tertutupi lapisan kapur yang kotor.<ref name="mackin">{{aut|MacKinnon, J.}} 1990. ''Panduan Lapangan Pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali''. Penerbit Universitas Gadjah Mada. Hal. 62.</ref>