Sejarah Aceh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 17:
[[Berkas:Locator kab aceh besar.png|jmpl|205px|Lokasi [[Aceh Besar]]]]
Dalam sumber buku kronik kerajaan Liang <ref>({{zh|t=宋書|s=宋书|p=Sòng Shū}})Song-shu an old text compiled by Xu Yuan</ref> dan kerajaan Sui <ref>({{zh|c=北史|p=Běishǐ}}) Bei-shi which covers the period from A.D. 386 to 618, written by Li Yan-shou during the period A.D. 627-659</ref> di Tiongkok pernah disebutkan sekitar tahun [[506]] sampai [[581]] Masehi terdapat [[kerajaan Poli]] yang wilayah kekuasaannya meliputi [[Aceh Besar]] <ref>{{fr}}{{cite book|first=C. Guillot, Marie-France|last=Dupoizat|coauthors=|title=Histoire De Barus (Sumatra). Le Site De Lobu Tua. Vol. I: Etudes Et Documents|publisher=Association Archipel, MSH PARIS|year=1998|isbn=9782910513276, 2910513270|pages=|chapter=}}</ref><ref>{{en}}{{cite book|first=John|last=Crawfurd, F.R.S.|coauthors=|title=History of the Indian Archipelago Vol 3|publisher=A. Constable and Co|year=1820|isbn=|pages='''154'''|chapter=}}</ref> sedangkan dalam ''Nāgarakṛtāgama'' di sebut sebagai [[Kerajaan Lamuri]] <ref name="Hendrik Kern, Nāgarakṛtāgama">{{nl}}{{cite book|first=Hendrik|last=Kern|coauthors=|title=H. Kern: deel. De Nāgarakṛtāgama, slot. Spraakkunst van het Oudjavaansch|publisher=M. Nijhoff|year=1918|isbn=}}</ref> yang dalam sumber sejarah Arab disebut dengan Lamkrek, Lam Urik, Rami, Ramni sedangkan dan dalam sumber sejarah Tiongkok lainnya disebut pula dengan nama Lan Li, Lan-wuli atau Lan Wo Li dengan pelabuhan laut bernama [[Ilamuridesam]] sebagaimana juga pernah disingahi dan ditulis oleh Marco Polo ([[1292]]) asal Venesia dalam buku perjalanan pulang dari Tiongkok menuju ke Persia (Iran)<ref>{{en}}{{cite book|first=|last=Marco Polo|coauthors=|editor=Sir Henry Yule|title=The book of Ser Marco Polo: concerning the kingdoms and marvels of the East, Vol. 2|publisher=Murray|year=1871|isbn=|page=|chapter=}}</ref><ref>{{fr}}[http://www.polonews.info/documenti_originali/Tang%20-%20Yuan%20(907%20-%201368%20d.C.)/pelliot_notes_d.pdf Paul Pelliot, ''Notes on Marco Polo : ouvrage posthume'', Paris : Imprimerie Nationale, 1959-1963]</ref> saat itu masih berada di bawah pengaruh kedaulatan kerajaan [[Sriwijaya]] di bawah wangsa (dinasti) [[Syailendra]] dengan raja pertamanya [[Balaputradewa]], yang berpusat di Palembang,
[[Berkas:Southeast Asia trade route map XIIcentury.jpg|jmpl|kiri|250px|Rute perdagangan di Asia Timur-Selatan pada abad kedua belas.]]
Baris 36:
{{Utama|Kesultanan Aceh}}
=== Era Sultan Iskandar Muda ===
[[Aceh]] merupakan negeri yang amat kaya dan makmur pada masa kejayaannya. Menurut seorang penjelajah asal [[Prancis]] yang tiba pada masa kejayaan Aceh pada zaman [[Sultan Iskandar Muda|Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam]], kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat [[Minangkabau]], [[
[[Aceh]] merupakan salah satu bangsa di pulau [[Sumatra]] yang memiliki tradisi militer, dan pernah menjadi bangsa terkuat di [[Selat Malaka]], yang meliputi wilayah [[Sumatra]] dan [[Semenanjung Melayu]], ketika di bawah kekuasaan Iskandar Muda.
Baris 84:
# Aceh menuduh Belanda tidak menepati janjinya, sehingga kapal-kapal Belanda yang lewat perairan Aceh ditenggelamkan Aceh. Perbuatan Aceh ini disetujui Inggris, karena memang Belanda bersalah.
# Dibukanya [[Terusan Suez]] oleh [[Ferdinand de Lesseps]] menyebabkan perairan Aceh menjadi sangat penting untuk lalulintas perdagangan.
# Dibuatnya Perjanjian
# Akibat perjanjian
# Akibat hubungan diplomatik Aceh dengan Konsul Amerika, Italia dan Turki di Singapura, Belanda menjadikan itu sebagai alasan untuk menyerang Aceh. Wakil Presiden Dewan Hindia [[Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen]] dengan 2 kapal perangnya datang ke Aceh dan meminta keterangan dari Sultan Machmud Syah tengtang apa yang sudah dibicarakan di Singapura itu, tetapi Sultan Machmud menolak untuk memberikan keterangan.
Baris 136:
# Negara Jawa Timur
# Negara Madura
# Negara
# Negara
# Satuan-satuan kenegaraan yang tegak sendiri, seperti Jawa Tengah, Bangka-Belitung, Riau, Daerah Istimewa Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah Banjar, Kalimantan Tenggara dan Kalimantan Timur.
# Daerah-daerah Indonesia selebihnya yang bukan daerah-daerah bagian.
Baris 148:
=== Kembali ke Negara Kesatuan ===
Tanggal 8 Maret 1950 Pemerintah RIS dengan persetujuan Parlemen (DPR) dan Senat RIS mengeluarkan Undang-Undang Darurat No 11 tahun 1950 tentang Tata Cara Perubahan Susunan Kenegaraan RIS. Berdasarkan Undang-Undang Darurat itu, beberapa negara bagian menggabungkan ke RI, sehingga pada tanggal 5 April 1950 yang tinggal hanya tiga negara bagian yaitu, RI, NST (Negara
Pada tanggal 14 Agustus 1950 Parlemen dan Senat RIS mengesahkan Rancangan Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia hasil panitia bersama.
Baris 177:
Bulan Desember 1962, 7 bulan setelah Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo Imam NII tertangkap (4 Juni 1962) di atas [[Gunung Geber]] di daerah Majalaya oleh kesatuan-kesatuan Siliwangi dalam rangka Operasi Bratayudha, Daud Beureueh di Aceh menyerah kepada Penguasa Daulah Pancasila setelah dilakukan "Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh" atas prakarsa Panglima Kodam I/Iskandar Muda, Kolonel M.Jasin. (30 Tahun Indonesia Merdeka, 1950-1964, Sekretariat Negara RI, 1986)
=== Hasan Di Tiro mendeklarasi Negara Aceh
14 tahun kemudian setelah Daud Beureueh pada masa [[Hasan Tiro]] pada tanggal 4 Desember 1976 mendeklarasikan kembali (re-proklamasi) kemerdekaan Aceh Sumatra. Bunyi deklarasi kemerdekaan Negara Aceh Sumatra itu adalah:".<ref>(The Price of Freedom: the unfinished diary of Tengku Hasan di Tiro, National Liberation Front of Acheh Sumatra, 1984, p 15-17).</ref>
{{cquote|"Kepada rakyat di seluruh dunia:
Kami, rakyat Aceh,
Atas nama rakyat Aceh, Sumatra yang berdaulat.
|