Radin Intan II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambahkan titik pada akhir kalimat.
Perbaikan tata letak dan kerapihan
Baris 29:
|father = Radin Imba II Gelar Kesuma Ratu
|mother = Ratu Mas
|date of birth = [[1834]] <br>
{{negara|place of birth =Belanda}}[[Desa Kuripan]], [[Kabupaten Lampung]], [[Hindia SelatanBelanda]]
|place of birth =
|date of death = [[05 Oktober]] [[1858]]<br>
{{negara|placeBelanda}} of[[Negara deathRatu]], =[[Lampung]], [[Hindia Belanda]]
|place of death =
|date of burial =
|place of burial =
Baris 38 ⟶ 40:
{{untuk|[[bandar udara]] dengan nama yang sama|Bandara Radin Inten II}}
 
'''Radin Inten II''' ([[Aksara Lampung]]:[[Berkas:Aksara-radininten2.png|nirbing|86x86px]]; lahir di [[Kuripan (disambiguasi)|Kuripan]], [[Lampung]], [[1834]] - wafat [[Negara Ratu, Natar, Lampung Selatan|Negara Ratu]], [[Lampung]], [[5 Oktober]] [[1858]]<ref name=tokohindonesia.com>[http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/913-meregang-nyawa-demi-kemerdekaan Biografi Radin Inten II]. www.tokohindonesia.com. Diakses 21 September 2014.</ref><ref>{{Cite web|url=https://kipkaltim.net/2017/11/10/data-dan-informasi-tentang-pahlawan-nasional/|title=Data dan Informasi Tentang Pahlawan Nasional|date=2017-11-10|website=KOMISI INFORMASI|language=id-ID|access-date=2019-03-21}}</ref>) adalah seorang [[Pahlawan Nasional Indonesia|pahlawan nasional]] [[Indonesia]]. Namanya diabadikan sebagai sebuah [[Bandara Radin Inten II]] dan perguruan tinggi [[IAIN Raden Intan]] di [[Lampung]].
Namanya diabadikan sebagai sebuah [[Bandara Radin Inten II]] dan perguruan tinggi [[IAIN Raden Intan]] di [[Lampung]].
 
Berdasarkan penelitian, Radin Inten II gelar Kesuma Ratu masih keturunan [[Fatahillah]] yang dikenal sebagai [[Sunan Gunung Jati]] dari perkawinannya dengan Putri Sinar Alam, seorang putri dari Minak Raja Jalan Ratu dari [[Keratuan Pugung]], cikal-bakal pemegang kekuasaan di keratuan tersebut.
Baris 45 ⟶ 46:
Radin Inten II adalah putra tunggal Radin Imba II gelar Kesuma Ratu ([[1828]]-[[1834]]). Radin Imba II sendiri putra sulung Radin Inten I gelar Dalam Kesuma Ratu IV ([[1751]]-[[1828]]). Dengan demikian, Radin Inten II cucu dari Radin Inten I.
 
== Perjuangan ==
Pada saat Radin Inten II lahir tahun [[1834]], ayahnya, Radin Imba II, ditangkap oleh [[Belanda]] dan dibuang ke [[Timor|P. Timor]], akibat memimpin perlawanan bersenjata menentang kehadiran Belanda yg ingin menjajah Lampung. Istrinya yg sedang hamil tua, Ratu Mas, tidak dibawa ke pengasingannya. Pemerintahan Keratuan Lampung dijalankan oleh Dewan Perwalian, yg dikontrol oleh Belanda.
 
Baris 91 ⟶ 93:
Akhirnya, Waleson menemukan cara lain. Ia berhasil memperalat Radin Ngerapat. Maka pengkhianatan pun terjadi. Radin Ngerapat mengundang Radin Inten II untuk mengadakan pertemuan. Dikatakannya bahwa ia ingin membicarakan bantuan yang diberikannya kepada Radin Inten II. Tanpa curiga, Radin Inten II memenuhi undangan itu. Pertemuan diadakan malam tanggal 5 Oktober 1856 di suatu tempat dekat [[Kunyanya]]. Radin Inten II ditemani oleh satu orang pengikutnya. Radin Ngerapat disertai pula oleh beberapa orang. Akan tetapi, di tempat yang cukup tersembunyi, beberapa orang serdadu Belanda sudah disiapkan untuk bertindak bila diperlukan. Radin Ngerapat mempersilahkan Radin Inten II dan pengiringnya memakan makanan yang sengaja dibawanya terlebih dahulu.
 
Pada saat Radin Inten menyantap makanan tersebut, secara tiba-tiba ia diserang oleh Radin Ngerapat dan anak buahnya. Perkelahian yang tidak seimbang pun terjadi. Serdadu Belanda keluar dari tempat persembunyiannya dan ikut mengeroyok Radin Inten II. Radin Inten II tewaswafat dalam perkelahian itu karena pengkhianatan yang dilakukan oleh orang sebangsanya dalam usia sangat muda, 22 tahun. Malam itu juga mayatnya yang masih berlumuran darah diperlihatkan kepada Kolonel Welson. Pada tahun [[1986]] Pemerintah Republik Indonesia menganugerahinya gelar pahlawan nasional (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 082 Tahun 1986 tanggal 23 Oktober 1986).<ref>{{Cite web|url=https://kipkaltim.net/2017/11/10/data-dan-informasi-tentang-pahlawan-nasional/|title=Perpres Tentang Pahlawan Nasional|last=|first=|date=2017-11-10|website=KOMISI INFORMASI|publisher=|language=id-ID|access-date=2019-03-21}}</ref>
 
Raden Inten II tewas karena pengkhianatan yang dilakukan oleh orang sebangsanya dalam usia sangat muda, 22 tahun. Pada tahun [[1986]] Pemerintah Republik Indonesia menganugerahinya gelar pahlawan nasional (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 082 Tahun 1986 tanggal 23 Oktober 1986).
 
== Referensi ==