Sisingamangaraja XII: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 36.81.212.238 dan 180.241.35.83) dan mengembalikan revisi 14679412 oleh Mimihitam |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 32:
'''Sisingamangaraja XII''' ({{lahirmati|Bakara|18|2|1845|Dairi|17|6|1907}}) adalah seorang [[raja]] di negeri [[Toba]], [[
Sisingamangaraja XII nama kecilnya adalah '''Patuan Bosar''', yang kemudian digelari dengan Ompu Pulo Batu. Ia juga dikenal dengan '''Patuan Bosar Ompu Pulo Batu''', naik tahta pada tahun [[1876]] menggantikan ayahnya Sisingamangaraja XI yang bernama Ompu Sohahuaon, selain itu ia juga disebut juga sebagai ''[[raja]] [[imam]]''. Penobatan Sisingamangaraja XII sebagai maharaja di negeri Toba bersamaan dengan dimulainya ''open door policy'' (politik pintu terbuka) [[Belanda]] dalam mengamankan modal asing yang beroperasi di [[Hindia Belanda]], dan yang tidak mau menandatangani ''Korte Verklaring'' (perjanjian pendek) di [[
== Asal usul ==
Sisingamangaraja adalah keturunan seorang pejabat yang ditunjuk oleh raja [[Kerajaan Pagaruyung|Pagaruyung]] yang sangat berkuasa ketika itu, yang datang berkeliling
== Perang melawan Belanda ==
[[Berkas:Toba Expedition 1878.jpg|jmpl|250px|Peta Ekspedisi Toba 1878]]
Pada 1824 Perjanjian Belanda Inggris ([[Anglo-Dutch Treaty of 1824]]) memberikan seluruh wilayah Inggris di
Pada tahun 1873 Belanda melakukan invasi militer ke Aceh ([[Perang Aceh]], dilanjutkan dengan invasi ke Tanah Batak pada 1978. Raja-raja huta Kristen Batak menerima masuknya Hindia Belanda ke Tanah Batak, sementara Raja Bakkara, Si Singamangaraja yang memiliki hubungan dekat dengan Kerajaan Aceh menolak dan menyatakan perang.
Baris 87:
[[Kategori:Sisingamangaraja XII| ]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia|Si Singamangaraja XII]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh yang gugur dalam perang]]
|