Suku Kulawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
 
== Adat Pernikahan Suku Kulawi ==
Adat pernikahan pada Suku Kulawi disebut dengan ''Pmemua'' yang biasanya memakan waktu selama dua hari. Saat menjalani ritual, kedua mempelai menggunakan baju adat yang terbuat dari serat kulit pohon beringin yang masih diproses secara tradisional yang disebut dengan ''Kumpe''<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulut/kumpe-pakaian-tradisonal-etnik-kulawi/|title=Kumpe, Pakaian Tradisonal Etnik Kulawi|last=stevensumolang|date=2018-09-18|website=Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Utara|language=id-ID|access-date=2019-03-22}}</ref>Adapun rangkaian ''Pmemua'' tersebut antara lain sebagai berikut<ref>https:// <ref name="kumparan.com"/@kumparannews/pmemua-tradisi-pernikahan-adat-suku-kulawi</ref>:
* Hari pertama dimulai dengan Tari Raego, tarian tradisional khas Suku Kulawi dengan lantunan syair-syair kuno untuk menyambut mempelai laki-laki. Utusan dan tokoh adat mempelai laki-laki tersebut menuju pintu mempelai perempuan yang pintunya tertutup kemudian menghentakkan kaki sebanyak tiga kali. Setelah mendengar sahutan ''Hema Hangami (siapa diluar?)'' baru mempelai laki-laki menyembut nama lengkapnya. Setelah itu baru pintu terbuka kemudian disambut dengan taburan beras kuning ke arah kepala sang mempelai laki-laki kemudian dilanjutkan dengan ritual ''makan kapur sirih'' yang dilanjutkan dengan makan bersama-sama.
* Hari kedua dilanjutkan dengan ritual ''Mojunu'' yang artinya ritual untuk pembersihan diri sebelum menjalani mahligai rumah tangga yang kemudian dilanjutkan dengan ritual ''mantime Bengka'' yang berupa penyembelihan kerbau yang berjalan diatas pelepah daun pisang sebagai tanda penerimaan mempelai laki-laki terhadap mempelai perempuan.