[[Dosen]] Antropologi di [[Universitas Khairun]], [[Ternate]] ini merupakan anak kedua dari pasangan pedagang Rasyidin Syukur dan Haryanti. Keduanya berasal dari [[Panyinggahan]], [[Maninjau]], [[SumateraSumatra Barat]]. Menurut [[sejarah]], pada awal abad ke-20, beberapa tetua di [[Maninjau]] berhijrah ke [[Ternate]] untuk berdakwah dan mencari nafkah. Seiring dengan itu, hingga kini keluarganya tersebar di beberapa kota di [[Maluku Utara]]. Kedua orang tuanya adalah keturunan dari [[Andung Penai]] di [[Panyinggahan]]. Saat ini, Yanuardi juga berkontribusi dalam pembangunan Rumah Andung Penai di [[Maninjau]]. Kakaknya bernama Abdillah Syukur (lahir 1979) yang saat ini bekerja sebagai [[PNS]] [[Kementerian Perhubungan]] di [[Halmahera Utara]] dan adiknya bernama Efriani Syukur (lahir 1983) sebagai [[wiraswasta]] di [[Tobelo]]. Yanuardi Syukur menikah dengan Mutawadhiah Ashri (lahir 1987) dan memiliki tiga anak, yaitu Anisah Syahidah (lahir di Maros, 2006), Afifah Azizah (lahir di Maros, 2008), dan Fikri Ihsani (lahir di Tobelo, 2010).<ref name="Tribunmakasar">[http://makassar.tribunnews.com/2016/01/27/besok-penulis-pengaruh-al-qaedah-di-indonesia-diskusi-di-warkop-cappo"Besok, Penulis Pengaruh Al Qaedah di Indonesia Diskusi di Warkop Cappo"]. ''[[Tribun Makassar]]'', Diakses 18 juli 2016.</ref>