Stasiun Ngabean: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Galeri: Penambahan pranala, update foto
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: prov = Daerah Istimewa Yogyakarta → prov = Yogyakarta using AWB
Baris 3:
| image = Stasiun Ngabean 03.jpg
| caption = Eks Stasiun Ngabean setelah menjadi sekretariat FKKN.
| prov = Daerah Istimewa Yogyakarta
| kota = Yogyakarta
| kecamatan kota = Ngampilan
Baris 26:
Stasiun ini dibangun sebagai bagian dari jalur kereta api lintas Yogyakarta–Srandakan–Sewugalur.<ref name="bpcb">[http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2013/08/22/sejarah-jalur-trem-yogyakarta-brosot-1895-1976/ BPCB Yogyakarta, Kemendikbud: Sejarah Jalur Trem Yogyakarta-Brosot]</ref> Stasiun ini dibuka pada tanggal 21 Mei 1895 bersamaan dengan pembukaan segmen Yogyakarta–Srandakan.<ref name="archiv2">{{cite book|title=Archiv Für Eisenbahnwesen|year=1935|volume=58}}</ref> Stasiun ini dulu ditutup sejak tahun [[1973]] untuk layanan PJKA karena [[jalan raya]] diperlebar dan mobil makin banyak, kemudian diubah menjadi stasiun untuk angkutan tetes tebu [[Pabrik Gula Madukismo]] hingga pertengahan dekade 1980-an. Stasiun ini kini dicat ulang menjadi warna biru cerah. Di sekitar situ masih ada bekas-bekas rel dan sinyal.<ref>{{Cite web|url=http://teamtouring.net/napak-tilas-jalur-kereta-api-rute-yogyakarta-palbapang-bantul.html|title=Napak Tilas Jalur Kereta Api Rute Yogyakarta – Palbapang (Bantul) {{!}} TeamTouring|website=teamtouring.net|language=en-US|access-date=2018-10-21}}</ref>
 
Stasiun ini dahulu mempunyai jalur cabang menuju [[Pundong, Bantul]] yang dibuka pada tahun 1917-1919.<ref name="archiv2" /> Jalur ini unik karena jalur ini merupakan salah satu dari berberapa jalur KA di Indonesia yang dahulu memakai sepur 1.435 &nbsp;mm.<ref name=":3">{{cite book|title=Indische Spoorweg-Politiek|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1920}}</ref> Sayangnya jalur ini dibongkar oleh pekerja romusha Jepang pada tahun 1943 karena digunakan untuk membangun jalur kereta api baru di Saketi, Bayah, dan ada yang dibawah ke Burma untuk dibangunkan jalur kereta api di sana.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref>
 
Saat ini, kompleks stasiun Ngabean menjadi "terminal" bagi [[bus]] [[bus pariwisata|pariwisata]] yang hendak mengantar rombongan ke [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Kraton Jogja]]. Persinyalan kereta api masih berupa tipe "''Alkmaar''" yang sampai sekarang masih dapat kita lihat, antara lain di halaman Kantor Camat Ngampilan dan di pinggir Jalan Letjend Soeprapto. Kini, bangunan stasiun yang bercat biru ini menjadi kantor sekretariat Forum Komunikasi Kawasan Ngabean (FKKN) Yogyakarta.<ref>{{Cite web|url=http://teamtouring.net/bekas-stasiun-ngabean.html|title=Bekas Stasiun Ngabean Yogyakarta, Bekas Stasiun Yang Menjadi Taman Parkir {{!}} TeamTouring|website=teamtouring.net|language=en-US|access-date=2018-10-21}}</ref>
Baris 55:
{{s-end}}
 
{{stasiun-stub}}
{{coord|-7.8026492|110.3562552|display=title}}
 
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Yogyakarta|Ngabean]]
[[Kategori:Ngampilan, Yogyakarta]]
 
 
{{stasiun-stub}}