'''Linda B. Buck''' ({{lahirmati||29|1|1947}}) ialah [[biolog]] [[Amerika Serikat|Amerika]] yang banyak terkenal untuk karyanya pada [[sistem penciuman]] [https://www.nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/2004/buck-bio.html]. Linda tertarik mendalami ilmu Biologi ketika sedang menempuh studi Imunologi di Universitas Washington. Setelah berhasil menempuh gelar di bidang mikrobiologi pada 1975, ia kemudian melanjutkan pendidikan doktoral di bidang Imunologi di Universitas Texas pada tahun 1980. Linda kemudian memulai kariernya di Universitas Colombia dan bekerjasama dengan Richard Axel. pada tahun 1991, hasil kolaborasi mereka menghasilkan banyak penemuan baru tentang kode DNA dalam sistem penciuman<ref>{{Cite web|url=https://www.nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/2004/buck-facts.html|title=Linda B. Buck - Facts|website=www.nobelprize.org|access-date=2018-03-10}}</ref>. Ia dan [[Richard Axel]] memenangkan [[Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran]] [[2004]] untuk karya mereka pada [[reseptor penciuman]].
== Karier ==
Buck menerima gelar B.S. pada tahun 1975 di bidang mikrobiologi dan psikologi dari University of Washington dan gelar Ph.D pada taun 1980 di bidang imunologi dari University of Texa Southwestern Medical Center<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.nobelprize.org/prizes/medicine/2004/buck/biographical/|title=The Nobel Prize in Physiology or Medicine 2004|website=NobelPrize.org|language=en-US|access-date=2019-03-24}}</ref>. Pada awal tahun 1980, di University of Columbia di New York, Buck bekerja dengan Axel untuk pertama kalinya. Saat itu, Axel adalah profesor dan Buck adalah murid pascadoktoral<ref name=":0" />. Buck memegang bermacam posisi di Institut Kesehatan Howard Hughes dan di Sekolah Kesehatan Harvard sejak tahun 2984 hingga tahun 2002, ketika ia mengikuti Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.nobelprize.org/prizes/medicine/2004/buck/biographical/|title=The Nobel Prize in Physiology or Medicine 2004|website=NobelPrize.org|language=en-US|access-date=2019-03-24}}</ref>.
<br />
== Penelitian ==
Pada tahun 1991, Buck dan Axel menerbitkan sebuah jurnal ilmiah berdasarkan penelitian yang mereka lakukan dengan tikus laboratorium, yang menjelaskan secara detail penemuan keluarga 100 gen yang mengodekan jumlah reseptor penciuman yang setara<ref name=":0" />. Reseptor ini adalah protein yang bertanggung jawab untuk mendeteksi molekul bau di udara dan berlokasi di sel reseptor penciuman, yang terkelompok di sebuah area kecil di belakang rongga hidung<ref name=":0" />. Buck dan Axel lalu mengklarifikkasimengklarifikasi bagaimana sistem penciuman bekerja dengan menunjukkan bahwa setiap sel reseptor hanya memiliki satu tipe reseptor bau, yang terspesialisasi untuk mengenali beberapa bau. Setelah molekul bau melekat pada reseptor, sel reseptor mengirimkan sinyal listrik ke dalam saraf olfaktori di otak, lalu otak melakukan kombinasi terhadap informasi dari berbagai tipe reseptor dengan pola spesifik yang diterjemahkan sebagai bau yang berbeda<ref name=":0" />.
Axel dan Buck menyatakan bahwa sebagian besar detail yang mereka temukan tentang indra penciuman identik untuk tikus, manusia, dan binatang lain, meskipun mereka menemukan pula bahwa manusia haya memiliki 350 tipe reseptor olfaktori yang bekerja, hanya sepertiga dari jumlah reseptor olfaktori pada tikus<ref name=":0" />. Meskipun demikian, gen yang mengkode reseptor olfaktori pada manusia menyumbang sekitar 3% dari keseluruhan gen manusia<ref name=":0" />. Pekerjaan Axel dan Buck mendorong minat ilmiah untuk meneliti kemungkinan eksistensi feromon pada manusia, molekul bau yang diketahui memicu aktivitas seksual dan berbagai perilaku lain pada banyak hewan, dan laboratorium Institut Kesehatan Howard Hughes Buck melakukan penelitian tentang bagaimana persepsi bau diterjemahkan menjadi respon emosional dan perilaku instingtif<ref name=":0" />.