=== Bisnis ===
SandiSandiaga Uno lulus dari [[Wichita State University]], [[Amerika Serikat]], dengan predikat ''summa cum laude''.<ref name="seragen" /> Ia mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990.<ref name="seragen" /> Di Bank Summa, ia bertemu dan berguru dengan konglomerat [[William Soeryadjaya]] pemilik Bank Summa.<ref>[https://www.viva.co.id/siapa/read/130-sandiaga-uno Artikel: Sandiaga Uno di viva.co.id]</ref> Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di [[Universitas George Washington]], Amerika Serikat. Ia lulus dengan [[indeks prestasi kumulatif]] (IPK) 4,00 .<ref name="kompas" />
Pada tahun 1993 SandiSandiaga Uno bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di [[Singapura]] sebagai manajer investasi. Ia kemudian pindah ke MP Holding Limited Group pada tahun 1994.<ref name="seragen" /> Pada 1995 ia pindah ke NTI Resources Ltd di [[Kanada]] dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 [[dollar]] AS per bulan.<ref name="sandi" /> Namun, [[krisis moneter]] sejak akhir 1997 menyebabkan [[perusahaan]] tempatnya bekerja bangkrut.<ref name="kompas" /> Sandi pun tidak bisa lagi meneruskan pekerjaannya. Ia pulang ke Indonesia dengan predikat [[pengangguran]].<ref name="kompas" /> Sandi mengisi hari-harinya untuk melamar pekerjaan. Namun, tak ada perusahaan yang mau meliriknya. Lamaran kerjanya selalu saja ditolak. Akhirnya, Sandi mencoba peruntungan baru, memulai membuka usaha konsultan keuangan.<ref>[http:////manado.tribunnews.com/2018/08/10/prestasi-sandiaga-uno-yang-sulit-disaingi-pantas-tajir-di-usia-muda?page=3. Artikel: Prestasi Sandiaga Uno yang Sulit Disaingi, Pantas Tajir di Usia Muda di Tribun Manado.co.id]</ref>
Pada tahun 1997 SandiSandiaga Uno mendirikan perusahaan penasihat keuangan, [[PT Recapital Advisors]] bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani.<ref name="kompas" /> Salah satu mentor bisnisnya adalah [[William Soeryadjaya]].<ref>[https://pinterpolitik.com/prabowo-sandi-dan-jejak-taipan/ Artikel: Prabowo-Sandi dan Jejak Taipan di pinterpolitik.com] </ref> Setelah berjalan selama satu setengah tahun Sandi kemudian bertemu dengan Edwin Soeryadjaya, putra William Soeryadjaya, pendiri PT Astra Internasional. Waktu itu Edwin juga mengalami kesulitan keuangan dan Sandi ditawarkan untuk membangun usaha berbasis investasi. Maka, ia dan Edwin Soeryadjaya, putra William, mendirikan perusahaan investasi bernama [[PT Saratoga Investama Sedaya]].<ref name="kompas" /> Bidang usahanya meliputi [[pertambangan]], [[telekomunikasi]], dan produk kehutanan.<ref name="kompas" />
Berbekal jejaring (''[[network]]'') yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, SandiSandiaga Uno sukses menjalankan [[bisnis]] tersebut.<ref name="kompas" /> Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal [[investor]] untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan.Kinerja perusahaan yang [[krisis]] itu kemudian dibenahi dan dikembangkan.<ref name="kompas" /> Setelah kembali sehat, [[aset]] perusahaan tersebut dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.<ref name="kebangkitan"> [http://megapolitan.kompas.com/read/2008/09/04/0124478/Kebangkitan.Hidup.Sandiaga.Uno Artikel: Kebangkitan Hidup Sandiaga Uno di kompas.com].</ref> Hingga 2009, ada 12 perusahaan yang sudah diambil alih oleh PT Saratoga.<ref name="kompas" /> Beberapa perusahaan telah dijual kembali, antara lain PT Dipasena Citra Darmaja, [[PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional]] (BTPN), dan PT Astra Microtronics.<ref name="kompas" />
Pada 2005–2008, SandiSandiaga Uno menjadi Ketua Umum [[Himpunan Pengusaha Muda Indonesia]] (HIPMI).<ref name="sandi" /> Selama masa kepemimpinannya, jumlah pengusaha yang tergabung di HIPMI meningkat dari 25.000 orang menjadi 35.000 orang.<ref name="kebangkitan"/> Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di [[Kamar Dagang dan Industri Indonesia]] (Kadin) sejak 2004.<ref name="sandi" />
Sandi dinobatkan menjadi 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah ''[[Asia Globe]]'' dengan total aset perusahaan mencapai 80 juta [[dollar]] AS, pada 2007.<ref name="kebangkitan"/> Sementara, pada 2008 ia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total aset 245 juta dollar AS.<ref name="Forbes" /> Pada 2009 Sandi masuk sebagai pendatang baru dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah ''[[Forbes]]''.<ref name="Forbes" /> Majalah tersebut menuliskan Sandi memiliki kekayaan US$ 400 juta dan berada di peringkat 29.<ref name="Forbes">http://www.detikfinance.com. [http://www.detikfinance.com/read/2009/12/03/120158/1253297/4/sandiaga-uno-merasa-tak-penting-masuk-daftar-terkaya-forbes "Sandiaga Uno Merasa Tak Penting Masuk Daftar Terkaya Forbes"]. (diakses 16 April 2010)</ref>
SandiSandiaga Uno juga pernah menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan.<ref name="sandi">http://www.saratoga-asia.com. [http://www.saratoga-asia.com/sandiaga.html "Sandiaga S Uno"]. (diakses 17 April 2010)</ref>
* PT Adaro Indonesia
* PT Indonesia Bulk Terminal
|