Gender: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RXerself (bicara | kontrib)
Hipotesis konstruksi sosial seks/jenis kelamin: Priess, et al., 2009; Ridgeway dan Correll, 2004
RXerself (bicara | kontrib)
Faktor dan pandangan biologi: Hines, et al. 2015, Hines 2017, Money 1994
Baris 77:
 
Ridgeway dan Correll (2004) mengatakan bahwa gender itu tidak hanya sebuah identitas atau peran namun sesuatu yang dilembagakan melalui "konteks hubungan sosial"&mdash; yang mereka definisikan sebagai, "Situasi apapun saat individu mendefinisikan dirinya sendiri dalam hubungannya dengan individu lain untuk bertindak."<ref group="cat.">Teks asli dalam bahasa Inggris: "any situation in which individuals define themselves in relation to others in order to act."</ref> Mereka juga menyebutkan bahwa selain dari konteks hubungan sosial, budaya juga berpengaruh terhadap sistem gender. Ridgeway dan Correl mengatakan bahwa setiap orang dipaksa untuk mengakui dan berinteraksi dengan orang lain melalui cara-cara yang terikat dengan gender. Setiap individu berinteraksi dengan individu lain dan patuh terhadap standar kepercayaan [[hegemoni]] di masyarakat, yang salah satunya adalah peran gender.<ref name="Wiley">{{Cite journal|last1=Ridgeway|first1=C. L.|last2=Correll|first2=S. J.|title=Unpacking the Gender System: A Theoretical Perspective on Gender Beliefs and Social Relations|jstor=4149448|volume=18|issue=4|pages=510–531|doi=10.1177/0891243204265269|journal=Gender|year=2004}}</ref>
 
== Faktor dan pandangan biologi ==
{{Lihat pula|Diferensiasi seksual|Diferensiasi seksual pada manusia}}
Perilaku laki-laki dan perempuan serupa pada banyak hal pada umumnya dengan hanya sedikit perbedaan dalam gender tetapi beberapa perilaku yang telah dikaitkan dengan gender tertentu dipengaruhi oleh hormon [[androgen]] pada masa prakelahiran dan kanak-kanak. Beberapa contoh di antaranya adalah identifikasi diri sendiri terhadap gender tertentu dan kecenderungan untuk bertindak agresif.<ref>{{cite journal|last1=Hines|first1=M.|last2=Constantinescu|first2=M.|last3=Spencer|first3=D.|title=Early androgen exposure and human gender development|journal=Biology of Sex Differences |year=2015|volume=6|pages=3|doi=10.1186/s13293-015-0022-1|pmc=4350266|issn=2042-6410|pmid=25745554}}</ref> Kebanyakan manusia laki-laki dan [[mamalia]] jantan lainnya memperlihatkan perilaku bermain yang lebih kasar dan melibatkan fisik yang merupakan pengaruh dari tingkat paparan [[testosteron]] di dalam kandungan. Tingkat paparan hormon tersebut dapat pula mempengaruhi seksualitas. Orang nonheteroseksual dapat memperlihatkan perilaku yang tidak umum pada jenis kelaminnya pada masa kanak-kanak.<ref>{{cite journal|last1=Hines|first1=M.|title=Prenatal endocrine influences on sexual orientation and on sexually differentiated childhood behavior|journal=Frontiers in Neuroendocrinology|year=2017|volume=32|issue=2|pages= 170–182|doi=10.1016/j.yfrne.2011.02.006|pmc= 3296090|issn=0091-3022|pmid= 21333673}}</ref>
 
[[Dimorfisme seksual|Biologi gender]] menjadi subjek dari berbagai penelitian pada abad ke-20. Salah satu topik yang paling awal diminati kalangan ilmuwan adalah apa yang kelak disebut sebagai "gangguan identitas gender" ({{lang-en|gender identity disorder}}, GID) yang sekarang dikenal sebagai [[disforia gender]]. John Money menyimpulkan beberapa penelitian terkait GID dengan mengatakan,
 
{{quote|Istilah 'peran gender' pertama kali muncul di media cetak pada tahun 1955. (Sementara itu,) istilah ''identitas gender'' digunakan pada sebuah pernyataan pers pada 21 November 1966 yang mengumumkan sebuah klinik baru bagi transeksual [sic] di [[Rumah Sakit Johns Hopkins]]. Berita tersebut tersebar di media di seluruh dunia dan kemudian masuk ke ragam bahasa sehari-hari. Definisi gender dan identitas gender bervariasi berdasarkan doktrin. Dalam penggunaan populer di luar kajian ilmiah, seks adalah diri kita secara biologis, gender adalah diri kita secara sosial, identitas gender adalah pengertian dan kesadaran atau penentuan diri kita sendiri mengenai kelaki-lakian atau keperempuanan, dan peran gender adalah stereotip kultural mengenai hal maskulin dan feminin. Penyebab dari gangguan identitas gender dapat dijabarkan menjadi penyebab genetis, hormon prakelahiran, pengaruh sosial pascakelahiran, dan faktor hormon pascapubertas namun belum ada teori mengenai penyebab secara komprehensif dan rinci. Pengkodean gender pada otak bersifat bipolar. Pada (kasus) gangguan identitas gender, terdapat ketidakselarasan antara seks bawaan lahir seseorang dan pengkodean gender maskulin atau feminin pada otak orang tersebut.<ref group="cat.">Teks asli dalam bahasa Inggris: "The term 'gender role' appeared in print first in 1955. The term ''gender identity'' was used in a press release, November 21, 1966, to announce the new clinic for transsexuals at The Johns Hopkins Hospital. It was disseminated in the media worldwide, and soon entered the vernacular. The definitions of gender and gender identity vary on a doctrinal basis. In popularized and scientifically debased usage, sex is what you are biologically; gender is what you become socially; gender identity is your own sense or conviction of maleness or femaleness; and gender role is the cultural stereotype of what is masculine and feminine. Causality with respect to gender identity disorder is sub-divisible into genetic, prenatal hormonal, postnatal social, and post-pubertal hormonal determinants, but there is, as yet, no comprehensive and detailed theory of causality. Gender coding in the brain is bipolar. In gender identity disorder, there is discordance between the natal sex of one's external genitalia and the brain coding of one's gender as masculine or feminine.</ref><ref>{{cite journal|pmid=7996589|year=1994|last1=Money|first1=J.|title=The concept of gender identity disorder in childhood and adolescence after 39 years|volume=20|issue= 3|pages=163–177|doi= 10.1080/00926239408403428|journal= Journal of Sex & Marital Therapy}}</ref>}}
 
== Catatan kaki ==